Saturday 9 April 2016

Hadits-Hadits Tentang Ruqyah Syar’iyyah

Selain dalil-dalil dari al Qur’an, ada banyak sekali hadits-hadits yang mengisahkan tentang bagaimana Rasulullah صلى الله عليه وسلم meruqyah.

Misalnya dalam Mustadrak-nya Imam Al-Hakim,
dari riwayat Mathar Bin Abdurahman Al-A’naq yang mengisahkan tentang seroang anak perempuan gila yang dibawa kehadapan Rasulullah صلى الله عليه وسلم dengan keadaan diikat.
Kemudian setelah wanita itu dilepas ikatannya dan duduk membelakangi Rasulullah صلى الله عليه وسلم sesuai perintahnya, beliau memegangi keempat ujung bajunya dari atas kebawah dan memukul punggungnya hingga terlihat ketiak beliau putih sambil bersabda “Keluarlah engkau wahai musuh Allah! Keluarlah engkau wahai musuh Allah!
Setelah itu Rasulullah mendoakan dan mengusap wajahnya, dan wanita itu sembuh.
Al-Haitsami, dalam Majma’uz Zawa’id: 9/3, berkata bahwa Hadist ini diriwayatkan imam Thabrani.

Riwayat lain adalah dari Yalla bin Murah ra, saat melakukan safar bersama
Rasulullah صلى الله عليه وسلم beliau melihat seorang ibu yang sedang duduk bersama anak bayinya. Perempuan itu memohon kepada rasul untuk mengobati penyakit anaknya yang sering kumat, dan Rasul bersabda; “Berikanlah anak itu kepadaku”, kemudian perempuan itu
meletakan anak itu dan Rasulullah صلى الله عليه وسلم membuka mulut anak itu dan membuka mulut anak itu, lalu meniup kedalamnya sebanyak tiga kali dan mengucapkan “Bismillah, aku adalah hamba Allah, enyahlah engkau wahai musuh Allah!”
Kemudian Rasulullah صلى الله عليه وسلم menyerahkan kembali bayi itu kepada ibunya sambil berkata; “Temuilah kami disini ketika
kami kembali nanti dan beritahukan apa yang terjadi dengan anak ini”. Sekembalinya dari perjalanan, si ibu tadi berada disana dengan tiga ekor kambing dan memberitahukan bahwa tidak ada gangguan lagi dan Rasul صلى الله عليه وسلم mengambil 1 ekor kambing tersebut. Hadits ini tercatat dalam Majma’uz Zawwa’id (9/4) dan diriwayatkan oleh
Imam Ahmad dan Thabrani.

Riwayat dari Imam Ahmad, dari Yalla Bin Murah dari ayahnya, tentang seorang perempuan yang datang kehadapan Rasulullah صلى الله عليه وسلم membawa bayinya yang kesurupan, dan nabi Muhammad bersabda; “Keluarlah wahai
musuh Allah! Aku adalah utusan Allah!” maka bayi itu sembuh seketika. Dan ibu tadi memberikan 2 ekor domba, keju dan minyak samin
dan Rasulullah hanya mengambil keju dan minyak samin serta 1 domba.

Riwayat dari Jabir bin Abdullah dalam Majma’uz Zawa’id (9/9), ia mengisahkan peristiwa pada Perang Dzatur Riqa’
tentang seroang perempuan yang membawa anaknya yang kesurupan kehadapan Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Dan Rasul
menyuruh sang ibu untuk membuka mulutnya lalu diludahi oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم sambil bersabda; “Enyahlah engkau
wahai musuh Allah! Aku adalah utusan Allah!” sebanyak tiga kali. Setelah itu Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, “Anakmu
sudah baik, tidak ada lagi yang akan mengganggunya”.
Riwayat Atha’ Bin Rabah ra, yang mengisahkan tentang Abdullah bin Abbas ra yang menunjukan seorang
perempuan hitam calon penghuni syurga (Ummu Zuffar Ra). Dia bercerita bahwa perempuan tersebut pernah
datang kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan berkata; “Saya adalah seorang yang menderita penyakit ayan, dan setiap kali
saya kambuh saya tidak sadar hingga aurat saya terbuka, berdo’alah kepada Allah agar saya sembuh”.
Rasulullah bersabda; “Jika kamu mau bersabar, niscaya kamu masuk syurga. Jika kamu mau sembuh saya akan
berdo’a kepada Allah”. Dan perempuan tersebut menjawab; “Saya akan bersabar, dan do’akanlah supaya aurat
saya tidak terbuka lagi saat saya tidak sadar” maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم pun mendoakannya. Hadits ini tercatat dalam
Fathul Bari 6/114 (Sahih Bukhari) dan Muslim dalam An Syarh An Nawawi (16/31)
Riwayat Abdullah bin Mas’ud ra, yang meriwayatkan bahwa apabila Rasulullah صلى الله عليه وسلم shalat ia berdo’a; “Allahumma
ini a’udzubika minassayyitonirraziim wa Hamzihi wa Nufhihi wa Nafasihi”. Beliau menerangkan bahwa Hamz
berarti Al-Mautah yang berarti gangguan yang membuatkan tidak sadarkan diri atau kesurupan, demikian juga
Ibn Katsir (dalam kitab Al-Bidayah wan Nihayah(/61) menerangkan hal yang sama. Artinya Rasulullah صلى الله عليه وسلم
membenarkan peristiwa “kesurupan” seperti penafsiran “kesurupan” dalam surah Al Baqarah ayat 275. Hadits
diatas di Riwayatkan Al Hakim, Abu Dawud: (1/206), Tirmidzi (1/153) dan Nasai dari Abu Said Al Khudry.
Riwayat Ustman Bin Abi Ash ra, yang pernah lupa rakaat shalat ketika beliau diangkat menjadi wali kota thaif.
Beliau menghadap Rasulullah صلى الله عليه وسلم, dan duduk bersimpuh dihadapannya dan menceritakan keluhannya.Rasulullah
bersabda; “Itu adalah syaitan, dekatkanlah ia padaku”, maka beliau mendekatkan dirinya pada Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan
memukul dada beliau dengan tangannya lalu meniup pada mulutnya sebanyak tiga kali sambil berkata “Keluarlah
wahai engkau musuh Allah”, setelah itu Rasulullah صلى الله عليه وسلم menyuruhnya untuk aktifitas seperti biasa, dan beliau tidak
pernah lupa rakaat shalat lagi. Hadits ini diriwayatkan oleh Ibn Majah (2/1175).
H a l a m a n | 7
50 Tutorial Ruqyah Mandiri - Nai
Riwayat Shafiyyah binti Huyay ra, yang meriwayatkan sabda Rasullullah صلى الله عليه وسلم bahwa “Sesungguhnya syaitan
berpindah pada tubuh anak adam melalui jalan darahnya”. Hadits ini dinukil dari kitab Rududun ‘ala Bathil (2/138)
Dari Kharijah bin Shalt, ia bercerita sebuah kisah setelah mendatangi Rasulullah صلى الله عليه وسلم untuk masuk islam. Dalam
perjalanan pulang ia menemui seorang laki-laki yang diikat tali (karena gila), dan diminta keluarganya untuk
meruqyahnya. Dan beliau membacakan Al-Fatihah, kemudian dia pun sembuh dan dikasih hadiah 100 ekor
kambing. Dan beliau mendatangi Rasulullah serta menceritakan kisah ruqyahnya, maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم bertanya;
“Apakah kamu membacakan mantra lain selain Al Fatihah?” dan beliau menjawab “Tidak”. Beliau bersabda;
“Ambilah! Demi Allah, haram hukumnya yang makan dari hasil ruqyah yang bathil dan kamu makan dari hasil
ruqyah yang benar”.
Dalam riwayat Abu Dawud, dikatakan; “Maka sahabat yang baru masuk islam ini meruqyahnya dengan
membacakan surah al Fatihah selama 3 hari, pada waktu siang dan malam. Dan setiap kali selesai membacanya,
dia mengumpulkan ludahnya, lalu meludahkannya ke mulut orang tersebut”.

Dalil Ruqyah Syariyyah

Ruqyah dalam bahasa Arab berarti mantra,
Ruqyah Syar’iyyah adalah mantra yang disyariatkan
(mantra dari  Al Qur’an, Doa Rasulullah atau doa kita sendiri) yang sesuai dengan tatacara yang telah Rasulullah صلى الله عليه وسلم ajarkan”.

Jadi tidak heran jika ada hadits yang mengatakan bahwa meminta ruqyah itu tidak boleh,
atau bahkan syirik. Ruqyah dimaksud adalah Ruqyah Syirkiyyah atau ruqyah yang mengandung kesyirikan didalamnya, karena tidak mungkin perkataan Rasulullah صلى الله عليه وسلم bertabrakan dengan perkataanya yang lain apalagi dengan al Qur’an yang sudah jelas kebenarannya.

Allah subhannahu wa ta‟ala berfirman:
قُمْ هُىَ نِهَّرِيهَ آمَىُىا هُدًي وَشِفَا ء
“Katakanlah, bagi segenap orang-orang yang beriman Al-Qur’an menjadi petunjuk dan juga obat.”
                                                                                                                             (QS.Fushshilat:44).

Ayat ini hanya ditunjukan kepada orang-orang yang beriman.
Allah menginformasikan langsung dengan firmanNya
bahwa Al Qur’an yang selama ini anda baca adalah obat.
Hanya saja selama ini kita belum meniatkannya untuk pengobatan.
Dalam ayat yang lain, Allah menyampaikan kabar gembira lain melengkapi informasi sebelumnya bahwa seluruh Al Qur’an ini obat.

وَوُىَزِّلُ مِهَ انْقُسْآنِ مَا هُىَ شِفَا ء وَزَحْمَة نِهْمُإْمِىِيهَ
“Kami turunkan dari Al-Qur’an ini, yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang mukmin.”
                                                                                                                                        (Al Israa’:82)

Semuanya, keseluruhannya. Keseluruhan Al Qur’an ini adalah obat, tidak parsial,
bukan Al Fatihah saja. Semuanya adalah obat! Obat apa?

يَا أَيُّهَا انىَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَىْعِظَة مِهْ زَتِّكُمْ وَشِفَا ء نِمَا فِي انصُّدُوزِ وَهُدًي وَزَحْمَة نِهْمُإْمِ ىِيهَ

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakitpenyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (QS. Yunus 57)

Yaitu obat semua penyakit yang berada didalam dada. Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang telah menjawabnya, bahwasanya didalam dada kita itu ada Qalbu (Jantung) sebagai pengatur utama kumpulan energy biolistrik dalam tubuh yang mempengaruhi kesehatan ruhani dan jasmani manusia.
“Ketahuilah bahwa dalam jasad ini ada segumpal daging, apabila segumpal daging itu baik, maka akan menjadi baik semuanya, dan apabila segumpal daging itu jelek, maka akan jeleklah semuanya, ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah QOLBU.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Kini pengetahuam sudah datang kepadamu, saudaraku. Tidak diragukan lagi, bahwa Al Qur’an ini bisa menjadi bahan ihtiar untuk kesembuhan. Apapun jenis penyakitnya, tidak peduli medis atau non medis, tidak peduli Jin, Sihir atau Ain sekalipun.

Rasulullah صلى الله عليه وسلم telah bersabda, bahwa “semua penyakit itu ada obatnya. Jika caranya tepat maka sembuhlah penyakitnya”. Kesembuhan dengan Al Qur’an ini garansi,
jika caranya tepat dan Allah berkehendak. Yang harus kita lakukan adalah memutar haluan untuk kembali menuju Allah dan menyesuaikan diri dengen kehendak-Nya.

Kuatkan tekad, gigit dengan gigi gerham untuk menjadikan musuh Allah itu musuh!
Perangi mereka! Siksa mereka! demi Allah sebenarnya mereka gentar, mereka takut terkecuali jika semangat anda melemah, jauh dari yang maha kuat dan ia menjadi kuat.

Jangan jadikan sikutu busuk itu sahabat yang menjadikan tubuh anda sebagai rumah. Racun mereka dengan Air ruqyah, persempit setiap ruang udara tempat mereka beterbangan itu dengan dzikir..
buat mereka putus asa

dengan ikhlas.Arahkan semua ritual ibadah anda untuk menggempur mereka, niatkan setiap bacaan quran anda untuk mengepung dan menghancurkan rumah-rumah mereka di setiap sel tubuh kita.
Lakukanlah saudaraku! Lakukanlah dirumah, ditempat sujud anda! Ditempat sihir itu menghinakan anda dan hinakan mereka.

Hentikanlah kebiasaan antri di klinik ruqyah. Bersungguh-sungguhlah..
Jadikan setiap duri-durinya sebagai jalanan jihad menuju cahaya yang terang.
Minta pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat.Dan nantikanlah pertolongan-Nya datang.
Ingat! Rintangan terbesar adalah kemalasan dan keraguan untuk membuktikannya, kemalasan dan rasa was-was itu dihembuskan si laknatullah alaiyh. Ingat, syaitan-syaitan itu banyak berhasil membisiki para hamba Allah yang sedang disakitinya untuk tidak melakukan perlawanan apalagi melakukan tehnik Ruqyah Mandiri.

Oleh karena itu, kuatkan tekad, kukuhkan keyakinan dan Buktikanlah. Jangan biarkan diri
dan keluarga anda terus menerus dibelenggu sihir, jangan biarkan anak istri anda diperkosa akidahnya oleh mahluk-mahluk terlaknat itu.

Bersungguh-sungguh dan istiqamahlah.
Semoga Allah memudahkan dan memberi kesembuhan dalam rangka memperbaiki kualitas ibadah kita tanpa belenggu sihir dari syaitan dan tukang sihir yang hina dan lemah.

Ruqyah itu mudah

Allah yang Maha Gagah telah bersumpah untuk mengabulkan do’a seorang hamba yang menyebut Asmanya yang Agung. Jika “do’amu” belum juga berbalas, maka bukan lafal-lafal do’a itu yang rusak namun kita butuh menganalisa lagi keyakinan kita.

Jika pertolongan itu belum menepi ke jendela rumahmu, maka mari kita lihat lagi.
Jangan-jangan diri kita lupa, atau masih senang bermaksiat dan ingkar kepada dzat yang kita pinta. Tidak mungkin kita meminta dan berkhianat dalam satu waktu yang sama. 
Atau, mungkin kita belum paham bagaimana Ruqyah Syariyyah ini bekerja.

Saudaraku, hanya 30 menit. Jangan tinggalkan tulisan berharga ini, mungkin saja 30 menit yang akan anda luangkan hari ini mengubah 30 tahun kehidupan spiritual, sosial dan kesuksesan anda kedepan!
Mari sedikit saja, saya ajak anda untuk memahami Apa itu ruqyah syariyyah 
sebelum mempraktikan dan membuktikan sendiri kedahsyatannya dalam tehnik ruqyah yang akan anda lakukan sesuai kemampuan dan kesungguhan anda.

Pertama jangan awali dengan kata; “Saya tidak bisa baca Al Qur’an dengan Baik”. Hentikan kepengecutan sikap yang akan melemahkan anda seumur hidup itu. Ketahuilah bahwasannya Al Fatihah, Alfalaq, Annas dan Ayatul Kursi cukup untuk meluluhlantakan buhul-buhul sihir itu jika anda yakin dengan do’a anda. 

Jika anda sudah melepaskan diri dari berbagai kesyirikan dan mencukupkan diri dengan Allah. 
Jika anda yakin bahwa musibah itu datang atas seizin Allah dan akan pergi dengan ridho-Nya pula!

Bangunlah..
Sebentar lagi anda akan memahami Apa itu ruqyah Syariyyah
Bangkitlah, kenapa engkau duduk disudut itu-itu saja? 
Tidakkah engkau ketahui bahwa tubuh itu memiliki imunitas terhadap penyakit dan ia mampu
menyembuhkan diri sendiri dalam keadaan normal?

Tidakkah anda tahu bahwa kemalasan anda dalam melakukan 
ruqyah mandiri secara istiqamah dan sungguhsungguh
adalah kemenangan syaitan atau ketidaknormalan jiwa anda?
Jiwa yang sehat itu memiliki kekuatan untuk menyembuhkam diri sendiri. 
Hati yang sehat itu miliki kekuatan
untuk berjalan menuju negeri Akhirat sesuai fitrahnya.
Adakah sesuatu menyentuhmu?
Saudaraku, izinkan saya duduk disampingmu. Menepuk bahumu dan membangunkanmu, mari lihat sebentar saja tentang panggilan Allah untuk kesembuhanmu dengan Al Qur’an ini?

The art of RUQYAH - Seni Ruqyah

Bismillahirrahmaanirrahiim. Saya awali dengan salam terindah dan termegah, sebuah salam dari Syurga;
"Assalamualaikum warohmatullah..!"
Anda sadang memasuki area ekclusive, dimana semua jiwa dihargai dan memiliki haq yang sama untuk sembuh
dan menikmati ketaatan kepada Allah dengan leluasa. Tulisan ini saya persembahkan untuk hati yang gelisah, jiwa
yang marah, atau diri yang tak tau diri kesana kemari kebingungan.
Ruqyah syar’iyyah bukan hal yang baru dalam islam, ia adalah sunnah yang hampir punah. Banyak yang mengira
ruqyah itu adalah bagian dari hal mistik dan tabu, sulit dan meragukan pengaruhnya pada kesehatan ummat,
padahal ia adalah senjata dan kemudahan dari Allah untuk menuntaskan belenggu sihir yang mengikat kaum
mukminin di muka bumi ini.
Banyak praktisi yang gagal membahagiakan pasiennya dengan hadiah kesembuhan permanent, karena
mengabaikan hal-ha kecil yang justru menjadi rahasia kesuksesan dalam ruqyah. Setelah lepas dari perdukunan,
banyak ummat terjebak antrian di klinik-klinik ruqyah dan kecanduan ustadz yang dianggapnya sang penolong.
Tulisan ini yang diambil dari buku guru besar Ustadz Nai Founder Rehab hati, mengajak anda berfikir dan meracik senjata sendiri untuk meluluhlantakan sihir yang mencuri
kebahagiaan keluarga dan kehidupan anda. Anda sedang membaca tulisan yang tepat, dekaplah, pegang erat
karena syaitan-syaitan itu tidak akan rela anda membaca dan mengunjungi blog ini.
Ikhwah fiddin, kesembuhan dengan al Qur’an ini pasti jika cara dan dosisnya tepat, kemudian bersesuaian dengan
kehendak Allah Azza wa Jalla. Jika sebuah pisau tajam, kemudian dipegang dengan tangan yang sehat dan kuat
disertai keahlian dalam cara memainkannyadan disana tidak ada perisai penghalang, maka pisau itu akan
menembus musuh. Begitupun tenaga ilahiyyah Al Qur’an Yang Maha Dahsyat, ia akan mampu meluluhlantakan
kekuatan sihir jika dalam diri pasien tidak ada penghalang lagi.
Namun sayang, penghalang tebal itu kadang terdapat pada tubuh pasien itu sendiri, bukan benteng syaitan yang
kuat. Karena syaitan itu sejatinya lemah, hanya saja sang pasien sedang jauh dari yang maha kuat hingga ia
menjadi lemah tidak berdaya. Bagaimanakah Allah akan dekat jika seseorang masih melepaskan diri dari syirik?
Sungguh Allah azza wa jalla membuatkan hamba-Nya gelisah agar mereka berubah. Dan kegelisahan itu tidak
akan diangkat sebelum hamba itu membuat perubahan. Namun tidak ada perubahan yang enak, dan dengan
ketidaknyamanan itu Allah mengajarkan hamba-Nya untuk berubah.
Berubah dari pecundang menjadi pejuang, dari pasien ruqyah menjadi praktisi ruqyah. Kenapa tidak, praktisi juga
manusia, bahkan banyak praktisi ruqyah yang tadinya pasien atau mantan praktisi ilmu hitam. Namun untuk
menjadi praktisi ruqyah itu butuh pengetahuan, keyakinan dan pengalaman. Pengetahuan akan mendorong anda
untuk membuat tindakan yang nyata, setelah melakukan anda akan memiliki pengalaman jiwa, pengalaman jiwa
itulah yang mengantar anda kepada keyakinan!
Namun, tidak ada toko yang “menjual pengalaman” tidak ada perusahaan yang “memproduksi pengalaman”,
tidak ada kampus yang memiliki “fakultas pengalaman”. Pengalaman itu harus diciptakan.
Insya Allah buku sederhana ini akan membahas tuntas “rahasia sederhana” keberhasilan ruqyah. Rahasia tersebut
adalah tahapan-tahapan dari mulai Muqodimah hingga Closing. Banyak peruqyah gagal karena mereka tidak tahu
rahasia ini, dan saya akan beberkan semua rahasianya. Rahasia untuk memerangi kedzaliman dari konspirasi
Tukang sihir, Jin dan IBlis yang telah membelenggu manusia berabad-abad lamanya.
BANGKITLAH WAHAI HAMBA ALLAH.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan kita sebagai khalifah, jadilah Muslim dan Muslimah yang gagah, yang
tidak terus menerus mengemis atau mengantri diruqyah di klinik-klinik ruqyah konvensional.
Ikhwatal Iman..

Wahai hamba-hamba Allah yang dihatinya masih bergetar nada-nada Iman, kemanakah Allah selama ini? Adakah
Rasulullah hidup di dada kita atau semangat jihadi yang membara itu telah terbentur tembok ketakutan dan
syahwat-syahwat dunia, adakah hati kita telah mati atau krisis keyakinan sedang memporak-porandakan akidah
yang lurus ini. Ataukah jalanan menuju syurga itu sudah tertutup begitu rapatnya?
Bangkitlah wahai Hamba Allah!
Ruqyah Syar’iyyah bukanlah hal baru yang aneh, ia adalah bagian dari senjata umat Islam dalam melindungi diri
dari berbagai serangan sihir atau penyakit yang tidak dimengerti praktisi medis dan kedokteran.
Ruqyah syar’iyyah itu mudah, bahkan sangat mudah jika kita mau meluangkan waktu untuk memahaminya.
Namun, ruqyah juga bukan cemilan ringan yang bisa dibeli dengan pulsa sms merengek-rengek minta diruqyah
setiap waktu. Anda harus bangun dari negeri dejavu, menjemput nafs yang dicuri dan berlari berpacu dengan
waktu untuk membebaskan diri dari belenggu satanic yang mengikat dan menghalangi fitrah anda sebagai hamba
Allah yang punya kehormatan dan harga diri. Jangan menyerahkan diri kepada dukun-dukun dan balatentara
syaitan terlaknat. Bangunlah..
Bangunlah Adiku, saudaraku, saudariku!
Jika hari ini anda bertemu seaeorang yang membawa cahaya menuju cahaya-Nya tidakkah itu sebuah anugerah?
Kenapa engkau diam saja dan menanti kesembuhan datang dari langit? Tidakkah engkau tertarik sedikit saja
untuk menjemputnya?

Ayatul Ruqyah

Ayatul Ruqyah

1.Al-Fatehah ( surah 1 : ayat 1-7 ) 6
2. Al-Baqarah ( surah 2 : ayat 1-5 ) 7
3. Al-Baqarah ( surah 2 : ayat 102 ) 9
4. Al-Baqarah ( surah 2 : ayat 163-164 ) 11
5. Al-Baqarah ( surah 2 : ayat 255 ) 11
6. Al-Baqarah ( surah 2 : ayat 285-286 ) 12
7. Al-Imran ( surah 3 : ayat 18-19 ) 13
8. Al-A'Araf ( surah 7 : ayat 54-56 ) 14
9. Al-A'Araf ( surah 7 : ayat 117-122 ) 15
10. Yunus ( surah 10 : ayat 81-82 ) 16
11. Taha ( surah 20 : ayat 69 ) 16
12. Al-Mukminin ( surah 23 : ayat 115-118 ) 16
13. As-Shaffat ( surah 37 : ayat 1-10 ) 17
14. Al-Ahqaf ( surah 46 : ayat 29-32 ) 18
15. Ar-Rahman ( surah 55 : ayat 33-36 ) 19
16. Al-Hasyr ( surah 59 : ayat 21-24 ) 20
17. Al-Jin ( surah 72 : ayat 1-9 ) 21
18. Al-Ikhlas ( surah 112 : ayat 1-4 ) 22
19. Al-Falaq ( surah 113 : ayat 1-5 ) 23
20. An-Naas ( surah 114 : ayat 1-6 ) 23


Ayat Wirid Mangsa Sihir

1. Yunus ( surah 10 : ayat 80-81 ) 24
2. Al-A'raf ( surah 7 : ayat 117-121 ) 24
3. Taha ( surah 20 : ayat 67-70 ) 25
4. Al-Furqan ( surah 25 : ayat 32 ) 26
5. Anbiya' ( surah 21 : ayat 70 ) 26
6. An-Nur ( surah 24 : ayat 39 ) 26
7. Al-Isra' ( surah 17 : ayat 81 ) 27
8. Fussilat ( surah 41 : ayat 42 ) 27
9. Fatir ( surah 35 : ayat 10 ) 27
10. Anbiya' ( surah 21 : ayat 18 ) 28
11. Al-A'raf ( surah 7 : ayat 18 ) 28
12. Kahfi ( surah 40 : ayat 98 ) 29
13. Taha ( surah 20 : ayat 69 ) 29
14. Al-Falaq ( surah 113 : ayat 1-5 ) 30

Ayat Syifa'(Penyembuhan)

1. At-Taubah ( surah 9 : ayat 14-15 ) 31
2. Yunus ( surah 10 : ayat 57 ) 31
3. An-Nahl ( surah 16 : ayat 67-69 ) 32
4. Al-Isra' ( surah 17 : ayat 82 ) 33
5. Ash-Syu'ara ( surah 26 : ayat 75-80 ) 33
6. Al-Fushilat ( surah 41 : ayat 44 ) 34




Pengertian Ruqyah Syariah

Ruqyah menurut bahasa : mantera, jampi-jampi atau bacaan.
Pengertian menurut kaidah syar'i :Ruqyah Syariah adalah sebuah terapi pengobatan dengan cara membacakan ayat-ayat suci Alquran dan doa-doa perlindungan yang bersumber dari Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW
Manfaat Ruqyah : untuk penjagaan, perlindungan, pengobatan dan penyembuhan baik untuk diri sendiri maupun orang lain dari berbagai gangguan dan penyakit medis dan non medis. Ruqyah syariyah merupakan bagian dari syumuliyah Islam yang dapat digunakan untuk media dakwah sehingga diharapkan terapi ruqyah yang dilakukan tidak keluar dari bingkai dakwah Islam.
Pengobatan ruqyah sebenarnya sudah ada sejak masa sebelum Islam. Kemudian Rasulullah saw menetapkan ruqyah yang dibolehkan dan ruqyah yang terlarang. Seiring dengan perkembangan zaman pengobatan ruqyah mengalami pasang surut, dan akhir- akhir ini ruqyah syariyah marak kembali dan meluas ke daerah-daerah bahkan masuk ke media televisi, koran dan majalah. Realitas ini sangat menggembirakan karena ada satu lagi sarana yang dapat digunakan untuk media dakwah Islam.
Landasan ruqyah terdapat di dalam Alquran dan Assunnah, diantaranya ialah :
1. Alquran surat Al-Isra’ ayat 82 :
yang Artinya : "Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang beriman dan Alquran itu tidaklah menambah bagi orang- orang dzalim selain kerugian."
2. Alquran surat Yunus ayat 57 :
yang Artinya : "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman."
3. Alquran surat Fushshilat ayat 44 :
yang Artinya : … … .."Katakanlah, Alquran itu adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman" … 
4. Hadits shahih riwayat Bukhari dan Muslim dari Abi Sa’ id Alkhudri :
yang Artinya : Dari Abi Said Alkhudri ra, beliau berkata, ketika kami sedang dalam suatu perjalanan, kami singgah di suatu tempat, maka datanglah seorang wanita dan berkata, ‘ sesungguhnya pemimpin kami terkena sengatan, sedangkan sebagian kami sedang tidak ada, apakah ada diantara Kalian yang bisa meruqyah ? ’ maka bangunlah seorang dari kami yang tidak diragukan kemampuannya dalam ruqyah. Dia meruqyah dan sembuh. Kemudian dia diberi 30ekor kambing dan kami mengambil susunya. Ketika peruqyah itu kembali, kami bertanya, ‘ apakah Anda bisa ? apakah Anda meruqyah ? ’ ia berkata :‘ Tidak, saya tidak meruqyah kecuali dengan Alfatihah’ . Kami berkata : ‘ Jangan bicarakan apapun kecuali setelah kita mendatangi atau bertanya kepada Rasulullah saw. Ketika sampai di Madinah, kami ceritakan pada Nabi saw,Dan beliau bersabda : ‘ Tidakkah ada yang tahu bahwa itu adalah ruqyah? Bagilah ( kambing itu) dan jadikan aku satu bagian’ . ( HR. Bukhari-Muslim) .
5. Hadits shahih riwayat Muslim dari Auf bin Malik Al-asyja’ i :
yang Artinya : Dari Auf bin Malik Al-asyja’ i, ia berkata : ‘ Dahulu kami meruqyah di masa jahiliyah, dan kami bertanya : wahai Rasulullah bagaimana pendapatmu ? ’
Rasulullah saw bersabda : ‘ Perlihatkan kepadaku ruqyah Kalian, tidak apa-apa dengan ruqyah jika tidak ada unsur syiriknya’ . ( HR. Muslim) .
6. Hadits shahih riwayat Bukhari dan Muslim dari Ummu Salamah: yang Artinya : Dari Ummu Salamah ra, bahwa Nabi saw pernah melihat di rumahnya seorang anak wanita yang di wajahnya ada ‘ gangguan mata’ , lalu Nabi saw bersabda : ‘ Bacakanlah ruqyah untuknya karena dia kena gangguan mata’ .( HR. Bukhari-Muslim) .
7. Tafsir Alquran Aisar Attafasir oleh Syaikh Abu Bakr Jabir Aljazairiy :yang Artinya : Sesungguhnya ketika Lubaid bin Mi’ sham seorang Yahudi di Madinah menyihir Nabi saw maka Allah menurunkan Almu’ awwidzatain kemudin malaikat Jibril meruqyah Nabi saw dengan Almu’ awwidzatain sehingga Allah SWT  menyembuhkannya. ( Aisar Attafasir juz 5 hal. 630) .
JENIS PENYAKIT YANG DAPAT DIRUQYAH
Pada dasarnya setiap jenis penyakit dapat diruqyah dan sembuh dengan izin Allah, baik penyakit fisik maupun non fisik, medis maupun non medis, juga gangguan jin dan sihir, serta gangguan mental kejiwaan, karena pada hakekatnya yang menyembuhkan segala jenis penyakit adalah Allah. Allah berfirman dalan surat 26 Assyu’ ara’ : 80 :
yang Artinya :" Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku" ( Assyu’ ara’ : 80) . Rasulullah saw pernah meruqyah seorang anak yang terkena gangguan jiwa ( gila) , beliau menggertak jin yang berada dalam tubuh anak tersebut, ‘ Keluarlah hai musuh Allah, aku adalah utusan Allah’ , kemudian anak itupun sembuh dengan izin Allah ( HR. Ahmad) . Rasulullah juga pernah meruqyah sahabatnya yang bernama Utsman bin Abil ‘ ash yang mengalami gangguan sering lupa jumlah rakaat shalat ketika dia ditugaskan di Thaif. Ia menemui Rasulullah di Madinah dan menceritakan masalahnya. Maka Rasulullah bersabda : ‘ Itu adalah gangguan syetan, mendekatlah’ , saat ia mendekat dan duduk di atas kedua kakinya sendiri, Rasulullah memukul dadanya dengan tangannya serta meludahi mulutnya seraya membentak : ‘ Keluarlah hai musuh Allah ! ’ , Beliau mengulangi sampai tiga kali, kemudian bersabda : ‘ Lanjutkan tugasmu ! ’ , kemudian Utsman berkata : ‘ Demi Allah, setelah itu saya tidak pernah terkena gangguan lagi’ . ( HSR. Ibnu Majah) .
Malaikat Jibril pernah meruqyah Rasulullah saw, seperti yang diceritakan oleh Aisyah ra, Rasululah bila merasa sakit, datanglah Jibril meruqyahnya dengan doa ( yang artinya ) : Dengan nama Allah yang membebaskanmu, menyembuhkanmu dari berbagai penyakit, dan dari kejahatan orang yang dengki, dan dari kejahatan pemilik pandangan yang berbahaya. ( HSR. Muslim) . Abu Said Alkhudri ra berkata bahwa seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw dan berkata : ‘ Ya Rasulullah, saya merasa sakit di dada saya’ , Rasul menjawab : ‘ Bacakanlah Alquran’ ( HR. Ibnu Murdawih) . Rasul juga bersabda : ‘ Hendaklah kamu memakai dua alat penyembuh, madu dan Alquran’ ( HR. Ibnu Majah) . Rasulullah bersabda kepada seseorang yang merasa sakit pada badannya : ‘ Letakkan tanganmu di atas yang sakit dari badanmu, lalu bacalah basmalah tiga kali, dan bacalah tujuh kali : Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari kejahatan yang saya temui dan yang saya takuti’ . ( HSR. Muslim) .
Di samping itu ruqyah juga bermanfaat bagi orang sehat dengan izin Allah sebagai perlindungan dan penjagaan dari berbagai mara bahaya dan penyakit. Rasulullah pernah meruqyah kedua cucunya, Hasan dan Husain padahal keduanya sehat-sehat saja, diceritakan oleh Ibnu Abbas, Rasulullah meruqyah kedua cucunya itu dengan doa :
yang Artinya : Saya perlindungkan Kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari ( kejahatan) syetan dan binatang berbisa, serta dari pandangan yang menimpa. ( HR. Bukhari) .
Lebih dari itu ruqyah syar’ iyyah juga bermanfaat untuk membentengi rumah dan tempat-tempat tertentu dari gangguan dan kehadiran syetan. Abu Hurairah berkata bahwa Nabi saw telah bersabda : ‘ Janganlah Kalian jadikan rumah kalian sebagai kuburan, sesungguhnya syetan lari dan kabur dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat Albaqarah’ . ( HSR. Muslim) .
SYARAT SYARAT PERUQYAH
Tidak setiap orang dapat menjadi peruqyah, terutama terhadap penyakit-penyakit karena gangguan jin, sihir dan sejenisnya. Dalam hal ini seorang peruqyah pada hakikatnya sedang menghadapi sebuah alam lain, yaitu roh-roh yang berbeda tabiatnya dengan alam manusia, yakni alam jin. Oleh karena itu seorang peruqyah harus memiliki sejumlah sifat sebagai berikut :
1. Memiliki salimul aqidah, yakni aqidah yang lurus, benar dan bersih dari syirik seperti aqidah generasi salafussalih.
2. Merealisasikan tauhid yang murni dalam ucapan dan perbuatan.
3. Meyakini bahwa Alquran dan doa-doa ma’ tsur yang dibaca berpengaruh bagi jin dan syetan dengan izin Allah.
4. Menjauhi hal-hal yang diharamkan, sedapat mungkin juga menjauhi hal-hal yang makruh karena hal itu dapat menjadi pintu masuk syetan untuk mengganggu manusia.
5. Mendukung dan melaksanakan berbagai ketaatan kepada Allah dan RasulNya, karena hal ini merupakan bagian senjata untuk mengalahkan syetan.
6. Mengetahui hal ihwal penyakit, terutama penyakit-penyakit karena gangguan jin dan sihir, mengetahui hal ihwal jin dan syetan, mengetahui pintu-pintu masuknya syetan kedalam tubuh dan jiwa manusia.
7. Membentengi diri dengan taqwa kepada Allah, taat kepada Allah dan RasulNya, selalu berdzikir dan berdoa, shalat berjamaah, shalat-shalat sunnah dan qiyamullail, dzikir pagi dan petang, membaca Alquran tiap hari, doa hendak tidur dan bangun tidur, doa masuk rumah dan keluar rumah, doa safar, doa masuk dan keluar masjid, doa waktu mendengar kokok ayam dan suara keledai, doa masuk dan keluar kamar mandi, doa sebelum dan sesudah makan, doa melihat bulan purnama, doa naik kendaraan, puasa-puasa sunnah, dan sebagainya
CARA MERUQYAH
1. Persiapan.
- Membersihkan tempat ruqyah dari barang najis, tumbal, jimat, gambar, musik, alat musik, laki-laki memakai emas, perempuan tidak menutup aurat, dan pelanggaran syariat lainnya.
- Membersihkan penderita dari tumbal, penangkal, atau jimat yang dikenakannya.
- Memberi pelajaran aqidah kepada penderita dan keluarganya hingga menghapuskan ketergantungan hati kepada selain Allah.
- Menjelaskan tentang ruqyah syar’ iyyah dan perbedaannya dari ruqyah syirkiyyah.
- Mendiagnosis penderita dengan beberapa pertanyaan terkait penyakitnya, hal-hal yg dialami ketika tidur dan jaga, tentang mimpinya dan keluhan lainnya.
- Meminta penderita berwudu, menutup aurat, kalau pendrita wanita wajib disertai muhrimnya dan tidak menyentuh langsung.
- Berdoa kepada Allah agar membantu dan menolong menyembuhkan penderita.
2. Pengobatan.
- Membacakan ayat-ayat Alquran atau doa-doa ma’ tsur di depan penderita dengan suara nyaring dan tartil.
- Kalau penyakitnya karena gangguan jin atau sihir biasanya akan timbul reaksi tertentu atau jin di dalam tubuh penderita akan berbicara.
- Jangan terlalu banyak berbicara dengan jin, karena mereka suka berdusta. Bicaralah seperlunya dan nasehatilah jin itu, ajaklah masuk Islam, tuntun mengucapkan kalimat syahadat, suruh belajar Islam kepada jin muslim, dan perintahkan segera keluar dan tidak kembali lagi untuk selamanya.
- Kalau jin itu membangkang, bacakanlah lagi Alquran, insya Allah jin-jin itu akan tersiksa, panas, bahkan terbakar atau keluar dengan segera.
- Jika penyakitnya bukan gangguan jin, maka tidak akan terjadi reaksi tertentu, tetapi dengan izin Allah dan pertolonganNya penderita akan sembuh, insya Allah
3. Selesai Pengobatan.
Penderita yang telah sembuh, hendaknya :
- Menjaga shalat berjamaah.
- Tidak mendengarkan lagu dan musik.
- Berwudhu dan membaca ayat kursi sebelum tidur.
- Berbusana muslim ( menutup aurat) dalam kesehariannya.
- Membaca basmalah setiap mengawali melakukan sesuatu aktivitas.
- Tidak tidur sendirian.
RUQYAH YANG DILARANG
Berikut ini tatacara ruqyah yang mengandung kesyirikan dan tidak sesuai syariat Islam.
 Rasulullah bersabda :
yang Artinya : Sesungguhnya ruqyah ( mantra) , tamimah ( jimat) , dan tiwalah ( pelet) adalah kemusyrikan ( HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Alhakim) .
Beliau saw juga menyatakan :
yang Artinya : Dari Imran berkata, Rasulullah saw bersabda : ‘ Akan masuk surga dari umatku 70 ribu tanpa hisab’ , sahabat bertanya : ‘ Siapa mereka wahai Rasulullah ? Rasulullah saw bersabda : ’ Mereka adalah orang yang tidak berobat dengan kay ( besi  panas yang ditempelkan) , tidak tathayyur ( meramal nasib dengan burung) , dan tidak minta diruqyah’ . ( HSR. Bukhari-Muslim) .
Para ulama’ banyak membicarakan hadits ini, diantaranya yang terkait dengan ruqyah. Mereka sepakat ruqyah ada unsur kemusyrikannya adalah HARAM. dan mereka membolehkan ruqyah syar’ iyyah yaitu membacakan ayat-ayat Alquran dan doa-doa yang ma’ tsur untuk penjagaan dan penyembuhan, termasuk mengambil upah dari meruqyah. Terkait dengan masalah ini Rasulullah saw pernah bersabda kepada paman Kharijah bin Ash-Shalt Attamimi yang telah sukses meruqyah orang gila, lalu diberi imbalan 100 ekor kambing, ‘ Ambillah imbalan itu, demi Allah ada orang yang mengambil hasil ruqyah yang bathil, sedangkan Kamu sekarang makan dari imbalan ruqyah yang haq’ . ( HSR. Abu Dawud) .
Beberapa cara meruqyah yang tidak sesuai dengan syariah antara lain :
1. Meminta bantuan jin, memenuhi permintaannya atau bersumpah atas nama jin.
2. Ruqyah yang dilakukan oleh tukang sihir.
3. Bersandar kepada ruqyah, bukan kepada Allah.
4. Mencampur aduk bacaan Alquran dengan mantra-mantra.
5. Menggunakan sesajen, tumbal atau alat yang mengarah pada syirik dan bid’ ah.
6. Memenjarakan jin dan menyiksanya.
Apabila kita merasa sakit, dibolehkan dan dianjurkan berobat dengan obat-obat yang halal. Pengobatan dilakukan sesuai dengan gejala penyakit yang diderita dengan tahapan sebagai berikut :
1. Ruqyah mandiri.
2. Memeriksakan diri ke dokter ( pengobatan medis) .
3. Jika ruqyah mandiri dan pengobatan medis tidak kunjung membawa hasil, boleh diruqyah oleh ahli ruqyah.
Demikian penjelasan dari kami semoga bermanfaat