Thursday 5 May 2016

CIRI-CIRI GANGGUAN JIN DAN SIHIR

Sebelum kita melakukan ruqyah mandiri, kita akan meluangkan waktu untuk menganalisa diri kita. Apakah dalam tubuh kita ada gangguan jin atau memang penyakit medis belaka.

Berikut ini adalah 50 ciri-ciri seseorang yang terkena gangguan jin dan sihir, 
jika ada 7 point saja maka sudah layak untuk melakukan ruqyah mandiri atau minta diruqyah.

1. Emosi yang tinggi dan sulit dikendalikan. Semisal seorang istri membantah suami atau anak               membantah sama ibu dengan sorot mata yang aneh atau suami yang sering memaki istri
    karena hal     kecil.
2. Sering ragu, was-was, ketakutan tanpa sebab yang jelas dihampir semua aktifitas.
3. Adanya dorongan kuat untuk melakukan perbuatan maksiat yang berulang-ulang disertai                     kemalasan dan
    kelesuan luarbiasa untuk melakukan aktifitas shalat dan ibadah lain.
4. Sulit khusyuk dalam mengerjakan sholat, dan jika mampu mendirikan shalat maka sering lupa             rakaatnyasecara berulang-ulang.
5. Sesak nafas dan ngantuk berat saat membaca Al Quran
   (tidak bisa baca lebih dari 30 ayat atau tenggorokan yang terhenti sama sekali, bahkan tertidur saat       baru buka mushaf).
6. Melemahnya hati, minder, suka menghayal/melamun, menyendiri dan mengurung diri dikamar           secara berlebihan atau mengasingkan diri dari kehidupan sosial.
7. Cepat lesu dan merasa capai, juga ngantuk saat dalam aktifitas kerja.
8. Sulit konsentrasi atau fokus pada sebuah tujuan, sering gagal, dan terganggu fikiran.
9. Merasakan sakit yang tidak kunjung sembuh; semisal pusing dikepala, mendengung ditelinga,             pegal di bahu, belikat dan paha, sakit gigi, mata, tenggorokan, lambung dan dada
    sesak tanpa sebab yang jelas.
10. Memandang remeh kegiatan ibadah dan lupa atau malas dzikrullah.
11. Depresi tingkat tinggi dan pikiran linglung.
12. Sering merasa sedih secara tiba-tiba hingga menangis tanpa sebab, jantung berdebar-debar keras.
13. Sering kesurupan baik separuh ingatan atau secara total.
14. Sering mendengar bisikan memanggil namanya sendiri, merasa ada yang mengajak bicara,                   mendengar bisikan menyuruh sesuatu kejahatan semisal; membunuh, memperkosa, memukul,             meloncat dari tempat yang tinggi, terjun kesungai atau jurang, menabrakan diri dll.
15. Paranoid dan cemas, merasa bersalah terus, merasa ada yang mengikuti, mengejar dan                         mengancam akan membunuh.
16. Sering mencium bau – bauan wangi, bau kembang atau dupa, bau anyir atau busuk (bangkai)              yang tidak terlihat sumber baunya.
17. Pusing berlebih (vertigo) dan melihat benda benda seakan bergerak, berputar, terbalik , miring             dan lain sebagainya.
18. Sering melakukan tindakan-tindakan aneh tanpa disadari atau diluar kendali atau seperti ada yang
      mengendalikan dan tidak bisa menahan dalam kondisi sadar sekalipun.
19. Memiliki kemampuan supernatural semisal tiba-tiba dapat meramal, menerawang, membaca               fikiran orang lain atau mengetahui peristiwa yang akan terjadi.
21. Melihat atau “merasakan” keberadaan mahluk halus baik sekilas atau jelas.
21. Rasa sakit disalah satu anggota badan yang tidak terdeteksi dokter atau sakit menahun yang tidak       ditemukan solusinya dalam dunia medis
22. Sering tertawa sendiri, semisal melihat mahluk lucu yang tidak dilihat orang lain.
23. Susah tidur (insomnia), gelisah, cemas dan sering terbangun dimalam hari. Dalam kondisi akut           biasanya barubisa tidur jam 3 pagi atau tidak tidur sama-sekali berhari-hari.
24. Susah bangun dan banyak tidur sehingga tidak bisa melakukan ibadah dan aktifitas yang                     diinginkan.
25. Tindihan (mimpi seakan akan dihimpit benda yang berat dan sulit untuk melepaskan diri dari               himpitan tersebut) atau mimpi melihat sesuatu yang mengancam dan menakutkan, seperti ingin           berteriak minta tolong namun mulut seperti terkunci.
26. Mimpi melihat sesuatu yang mengerikan atau melihat berbagai binatang menyeramkan semisal           ular, serigala, tikus besar, harimau dll.
27. Sering ngigau, tertawa, menangis, berteriak, mengomel, merintih atau bahkan jalan-jalan pada             saat tidur (kondisi mata tertutup).
28. Mimpi seolah-olah jatuh dari tempat yang tinggi dan semua yang berkaitan dengan tempat tinggi;       seperti mendaki tempat yang tinggi.
29. Semua mimpi tentang kuburan; melihat kuburan, melihat proses penguburan, menguburkan,               dikuburkan, atau duduk-duduk dikuburan, tempat sampah atau jalan dan lingkungan yang seram         dan mengerikan.
30. Mimpi melihat orang yang aneh seperti tinggi sekali, pendek sekali, putih sekali atau hitam sekali.
31. Mendengkur dengan keras (seperti harimau, dsb) dan gigi yang berbunyi waktu tidur.
32. Mimpi bertemu dengan orang yang sama (laki/perempuan) berkali-kali dan ingin bertemu dengan       orang yang dimimpikan tersebut.
33. Mimpi melihat atau bertemu keluarga yang sudah meninggal, melihat mayat, mimpi mati, mimpi         berbicara dengan orang yang mati dan semua mimpi yang berhubungan dengan kematian.
34. Mimpi melihat suatu peristiwa dan keesokan harinya mengalami peristiwa persis seperti yang             dialami dalam mimpi tersebut.
35. Gejala tipes; tubuh seperti terbakar atau terpanggang api panas namun ketika dicek dengan termometer
temperatur tubuh normal.
36. Sering mengalami peristiwa kecelakaan kendaraan, ngantuk dijalan atau bahkan gerakan tangan yang tidak
bisa dikendalikan. Ataupun berbagai kecelakaan saat mau pergi dakwah atau pergi untuk kebaikan.
37. Impotensi; sering terjadi pada mantan praktisi ilmu hitam semisal dukun, berbagai praktisi ilmu tenaga dalam,
praktisi ilmu kebatihan, senam pernafasan, khodam amalan wirid overdosis (ribuan/malam), ilmu laduni instant,
susuk, aktivasi otak tengah (aktivasi jin), pernah ikut tarekat yang disertai dengan bai'at dan pengisian, pernah
mengamalkan wirid aneh seperti nurbuat, pernah berpuasa aneh (puasa 7 hari 7 malam, puasa mutih dll), meliki
jimat/keris dll. Atau kelainan tubuh terjadi karena kedzaliman jin baik karena disuruh penyihir atau maksud
tertentu dari jin.
38. Mandul; jin bersarang di dalam rahim atau menghalangi sel telur yang masuk ke rahim, atau bahkan sampai
merusak setiap janin yang sudah jadi atas suruhan dukun.
39. Kista/Mium; penyakit ini sudah lama menjadi misteri di dunia kedokteran. Kadang sembuh dengan
mengangkatnya, dan kadang sebaliknya. Untuk membedakan penyakit kista medis atau sihir, kita bisa
membacakan ayat ruqyah ditangan dan meletakannya di perut. Jika terasa hangat atau panas, maka geser keatas.
Jika penyakit pindah maka itu adalah kista dari sihir.

40. VicTor (Fikiran Kotor); jin bersarang di mata laki-laki, dan mengendalikannya saat memandang lawan jenis
hingga tidak berkedip. Kadang jin bersarang dikemaluan (laki-laki) dan dada (berupa hawa panas, bagi
perempuan) dan membuat fikirannya kotor saat melihat lawan jenisnya.
41. Struk Ringan (tidak bisa berdiri saat mau shalat) atau tidak bisa melakukan gerakan tertentu dalam shalat).
42. Hypertensi, Jantung Bocor, Paru Basah, Batuk Menahun, Kolesterol, Asam Urat, Pengapuran dan penyakit lain
yang tidak kunjung sembuh. Hal ini bisa disebabkan secara medis atau sihir, untuk membedakannya cukup
bacakan surah al fatihah dan tiupkan ke tangan lalu letakan ditempat yang sakit. Jika terjadi rasa panas atau
bertambah sakit maka itu adalah sihir.
43. Jomblo Menahun; sulit menikah, sulit dapat jodoh yang cocok, tidak mau menikah, atau selalu melihat calon
suami/istri tiba-tiba menjadi mengerikan hingga akad yang direncanakan bubar.
44. Kedutan disebagian atau seluruh tubuh dengan frekwensi yang mengganggu.
45. Eksim, atau gatal yang sporadis ataupun lebih ringan dari itu yang tidak sembuh-sembuh.
46. Anak yang hyperaktif dan sangat nakal, bertenaga super saat marah, susah dibangunkan shalat dan tidak mau
belajar mengaji dan pembantah dengan sorot mata aneh.
47. Anak indigo; sering bngobrol sendiri dan mengaku memiliki teman ghaib atau memiliki kemampuan indra ke-
18 (mampu melihat jelmaan mahluk halus).
48. Sindikat kristenisasi ghaib terstruktur dan terorganisir [ditemukan pertama kali dipalembang, berpusat di
gereja katedral jakarta dan berpusat di Vatikan]. Hati-hati dengan buku-buku kristologi dan pastur-pastur liar yang
membagikan sesuatu. Juga hati-hati dengan rumahsakit-sakit yang menjadi markas mereka.
49. Diperkosa Jin. Mimpi didatangi laki-laki dalam bentuk bayangan hitam atau bentuk aneh (menyerupai mahluk
alien, mahluk alien dll).
50. Peristiwa hilangnya bayi dalam kandungan disertai kemunculan kembali setelah beberapa tahun kemudian
dan ingin diakui anak.

Keraguan Plus Jawaban Seputar Jin dan Ruqyah

HUKUM BERMUAMALAH DENGAN JIN

Sudah dipastikan, Kyai atau Habib atau Ustad atau Peruqyah yang memakai khodam dalam pengobatan adalah mereka yang keimanannya kepada Allah lemah atau keimanannya terhadap jin lebih kuat atau tertipu oleh musuh Allah atau rasa percaya dirinya terhadap doa dan rabbnya adalah NOL BESAR.
Lalu apa bedanya anda dengan dukun yang mempekerjakan jin untuk menyakiti dan menjerumuskan umat kedalam kemusyrikan atau bisnis belaka?
Bekerjasama dengan manusia saja kadang kita tertipu, apalagi bermuamalah dengan jin yang jelas-jelas tidak terlihat.

Berfikirlah ayuhal ihsan!
Menggunakan tenaga jin artinya meminta tolong kepada jin, mengemis kepada jin karena anda meyakini jin lebih cepat menolong anda jauh sebelum doa anda menembus langit. Itulah inti kesyirikannya. Jika anda kemudian anda merasa benar dan berkata itu adalah jin islam sehingga anda merasa halal berniagadengan mereka, maka ketahuilah atau lihatlah sendiri bahwasannya para dukun-dukun penipu umat itupun mengaku dirinya islam namun ingkar terhadap Allah yang telah berfirman:
"Wa annahu kaana rijalum minal ingsi waya'uduna birijalim minaljinni fajaduhum rohaqoo" dalam surah al Jin ayat 6. Mereka membantah firman Allah yang yelah menggariskan bahwasannya kerjasama dengan jin hanya menambah dosa dan kesalahan..
Tidak profittable kerjasama dengan jin itu, mereka jin-jin itu punya kesibukan dan saya yakin Allah telah memberikan kesibukan yang cukup untuk menjadikan alam mereka sebagai ladang ibadah buat mereka. Seperti manusia beribadah dialam manusia, adapun manusia yang bekerjasama dengan jin itu dikenal sebagai dukun dan begitupun mungkin jin yang bekerjasama dengan manusia. Mereka adalah dukun-dukun atau tukang sihir dikalangan jin. Jin-jin yang tinggal dalam diri manusia dan menyakiti atau ikut mengatur keberlangsungan kehidupan manusia adalah jin kafir, jin islam munafik atau fasiq atau jin yang tidak berpendidikan atau jin badui
atau jin yang terpaksa ataupun jin ahlul bid'ah. Jin seperti ini yang harus didakwahi.

Sekali lagi saya tegaskan kepada yang masih ragu, bahwasannya ketidakyakinan anda terhadap doa anda sendiri adalah cerminan niat/iman/kepercayaan diri/trust anda yang tipis kepada Allah rabbnya ruh dan malaikat.
Bagaimana kalau meruqyah namun dalam tubuh kita diyakini masih ada jin yang dikirim orang lain atau khodam lain yag tidak kita kehendaki ?

Sohabbat fiddin rohimakumullah!
Ketika kita meruqyah, memusatkan niat untuk berdoa memohon kesbuhan atas sebuah penyakit dan kita berhasil menyembuhkan atas izin Allah diasana kekuatan jiwa kita mengalahkan ruh jahat dalam diri kita sehingga kita bisa membacakan ayat-ayat syifa!
Anda telah dimenangkan oleh Allah karena niat tulus anda. Subhanallah walhamdulillah, beberapa hari ini ana dapat sms dari jin (mengirim pesan melalui jari pasien) merengek-rengek minta dikeluarkan karena takut mati kedinginan. Dia berkata bahwa ahwat yg sedang dia murtadkan (jin kristemisasi ghaib palembang) itu sedang meruqyah ibu-ibu 11hari terakhir. Jin bernama "litius" itu memohon minta dikeluar kan 2malam terakhir dan saya masih menangguhkan hingga jin itu benar-benar berikrar syahadat di Pelatihan Ruqyah Syariyyah Semarang
nanti. Karena beliau salah aatu EO RHQH semarang.
Jadi pasien yang sedang kena gannguan sihirpum bisa meruqyah, dalam kondisi tertentu. Niatkan untuk
menolong dan menyiksa jin dlm tubuh sendiri saat mbacakan ayat-ayat ruqyah. Asal gangguan jin dalam diri sudah dilemahkan dengan rutinitas ruqyah mandiri. Jangan sampai peruqyahnya muntahuntaj dan pasien diam aneh.

Semoga bermanfaat..
Semoga mengusik telinga para ahlul bid'ah pemuja khodam. Jika anda merasa bangga dengan khodam yang mendatangi anda, ketahuilah bahwa kami peruqyah syar'ie tidak butuh khodam jin jesnis apapun. Karena kami percaya kepada Allah dengan murni dan citarasa yang tinggi insya Allah. Jika anda bangga dengan khodam jin
anda wahai kyai, ketahuilah... Ketahuilah bahwa Rasulullah Sholallahu Alaiyhi wa sallam pernah ditawari malaikat jibril untuk membantunya mengangkat jabal uhud dan menimpakannya kepada masyarakat quraisy mekah yang melempari beliau dengan
bati hingga giginya berdarah. Namun, lihatlah sejarah! Bahwa disana seakan Rasul yang milia berkata; "Aku tidak butuh engkau wahai jibril, aku hanya butuh Allah!"
Jika Rasulullah yang mulia menolak malaikat yang suci dan taat kenapa ummatnya harus bekerjasama dengan jin?

DALIL TENTANG KERJASAMA DENGAN JIN
Adalah sangat rasional dan amatlah sesuai dgn fitrah bila yg lemah meminta bantuan kepada yg kuat dan yg kekurangan meminta bantuan kepada yg serba kecukupan.
Manusia lbh mulia dan lbh tinggi kedudukan daripada jin. Sehingga sangatlah jelek dan tercela bila manusia meminta bantuan kepada jin. Selain itu bila ternyata yg dimintai bantuan adl setan mk secara perlahan setan itu akan menyuruh kepada kemaksiatan dan penyelisihan terhadap agama Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَأ ن وُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ اْلإِنْسِ يَ عُوْذُوْنَ بِرِجَالٍ مِنَ الِْْنِّ فَ زَادُوْىُمْ رَىَقًا
“Dan bahwasa ada beberapa orang laki 2di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki 2di antara jin. mk jin-jin itu menambah ketakutan bagi mereka.”

Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata: “Ada sekelompok orang dari kalangan manusia yg menyembah beberapa dari kalangan jin lalu para jin itu masuk Islam. Sementara sekelompok manusia yg menyembah itu tdk mengetahui keislaman mereka tetap menyembah sehingga Allah Subhanahu wa Ta’ala mencela mereka.”

Jin tdk mengetahui perkara yg ghaib dan tdk punya kekuatan utk memberikan kemudharatan tdk pula
mendatangkan kemanfaatan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

فَ لَ ما قَضَيْ نَا عَلَيْوِ الْمَوْتَ مَا دَ لَّمُْ عَلَى مَوْتِوِ إِلا دَاب ةُ اْلأَرْضِ تََْكُلُ مِنْسَأَتَوُ فَ لَ ما خَ ر تَ بَ ي نَتِ
الِْْنُّ أَنْ لَوْ كَانُوا يَ عْلَمُوْنَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوا فِِ الْعَذَابِ الْمُهِ ي
“Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman tdk ada yg menunjukkan kematian itu kepada mereka kecuali rayap yg memakan tongkatnya. mk tatkala ia telah tersungkur tahulah jin itu bahwa kalau mereka mengetahui yg ghaib tentulah mereka tdk tetap dlm siksa yg menghinakan.”
Jin tdk memiliki kemampuan utk menolak mudharat atau memindahkannya. Jin tdk bisa mentransfer penyakit dari tubuh manusia ke dlm tubuh binatang. Demikian pula manusia tdk punya kemampuan utk itu.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَمَا كَانَ لَوُ عَلَيْهِمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلا لِنَ عْلَمَ مَنْ ي ؤُْمِ نُ بِِْلآخِرَةِ مِِ نْ ىُوَ مِنْ هَا فِِ شَكٍّ وَرَبُّكَ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ حَفِيْظٌ. قُلِ ادْعُوا ال ذِيْنَ زَعَمْتُمْ مِنْ دُوْنِ اللهِ لاَ يََْلِكُوْنَ مِثْ قَالَ ذَ رةٍ فِِ ال سمَوَاتِ وَلاَ
فِِ اْلأَرْضِ وَمَا لََّمُْ فِيْهِمَا مِنْ شِرْكٍ وَمَا لَو مِنْ هُمْ مِنْ ظَهِ ي
“Dan tdk adl kekuasaan Iblis terhadap mereka melainkan hanyalah agar Kami dapat membedakan siapa yg
beriman kepada ada kehidupan akhirat dari siapa yg ragu-ragu tentang itu. Dan Rabbmu Maha Memelihara segala
sesuatu. Katakanlah: ‘Serulah mereka yg kamu anggap selain Allah mereka tdk memiliki seberat zarrahpun di
langit dan di bumi. Dan mereka tdk mempunyai suatu sahampun dlm langit dan bumi dan sekali-kali tdk ada di
antara mereka yg menjadi pembantu bagi-Nya’.”
HATI HATI DENGAN TIPU DAYA JIN KAFIR
Setelah live di wesal TV membahas masalah sihir mahabbah dan perceraian kemarin saya diundang ke rumah
seorang ustad besar dijakarta (seorang hafidz) yang kemarin berkonsultasi di telpn "bagaimana menyerang balik
dukin yang menantang", sebelumnya saya memberi ideu untuk mendakwahi jinnya agar paham islam dan
memrintahnya untuk menyerang balik dukun dengan kekejaman yang setimpal. Namun...
Katanya ustad berhasil mengislamkan 12jin dlm tubuh istrinya. Dan jin itu memberitahukan benda-benda yang
disihir sama dukun dirumahnya dan menyuruh ustad tsb membakarnya. Beliau membakar properti rumah
termasuk semua baju anak bayi dan cadar dan jilbab istrinya senilai jutaan rupiah, dan ketika saya datangi jin (dlm
tubuh isterinya) itu berwajah sinis dan saya mejunjuk wajahnya dan berkata "dasar pendusta".. dan jin itu tertawa
lalu berkata "sy ingin buat keluarga ini bangkrut" lalu sang ustad itu geram, ternyata 12suara ji yg dia islamkan itu
masih jin yang sama. Suatu ketika saat terpojok jin bsa jujur, bsa juga dapat hidayah dan benar 2islam. Hanya saja
kemungkinannya sangat kecil dan kita harus berhati-hati.
Terakhir, alhamdulillah saya pernah membakar tasbih dari perguruan Al Hikmah dan jin kafir didalamnya berteriak
terbakar. Wallahu'alam bishawab..

#1 Bagaimana hukum membunuh jin?
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda; "Barangsiapa yang terbunuh karena membela hartanya, maka matinya adalah mati
syahid" (Mutafaqun Alaiyh, dari Abdullah bin Amr Bin Ash, juga diriwayatkan Imam Abi Daud, Tirmidzi dan
Nasa'i).
Jika membela harta itu mati syahid, maka artinya kita harus memerangi orang yang merampas harta kita hingga
terbunuh atau membunuh jika itu perlu bukan? Lalu? Apakah harga diri, kesehatan dan pelecehan akidah itu tidak
lebih mahal daripada harta?
Membunuh jin, baik jin kafir atau jin muslim halal jika telah diketahui kedzalimannya dan sebaiknya diperingatkan
terlebih dahulu dengan firman Allah mengenai hukum-hukum-Nya.
#2. Benarkah jin bisa dibunuh, dibakar, disembelih?
Dari Abu Thufail RA, beliau bercerita; ''Ketika Rasulullah صلى الله عليه وسلم menaklukkan kota Makkah, beliau mengutus Khalid bin
Walid ke daerah Nakhlah, tempat keberadaan berhala 'Uzza..
Akhirnya Khalid mendatangi 'Uzza, dan ternyata 'Uzza adalah 3 Pohon Samurah dan Khalid pun menebang ketiga
buah pohon yang terletak di dalam sebuah rumah tersebut. Dan Khalid pun menghancurkan bangunan rumah
tersebut. Setelah itu Khalid bin Walid menghadap Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan melaporkan apa yang telah dia kerjakan...
Rasulullah bersabda; 'Kembalilah karena engkau belum berbuat apa-apa...!?''
Akhirnya ia kembali. Tatkala para juru kunci 'Uzza melihat kedatangan Khalid bin Walid, mereka menatap ke arah
gunung yang ada di dekat lokasi sambil berteriak, ''Wahai 'Uzza...!!! Wahai 'Uzza....!!! ''. Khalid bin Walid RA
akhirnya mendatangi puncak gunung, ternyata 'Uzza itu berbentuk perempuan telanjang yang mengurai
rambutnya. Saat itu dia sedang menuangkan debu ke atas kepalanya dgn menggunakan kedua telapak tangannya.
Khalid bin Walid pun menyabetkan pedang ke arah jin perempuan 'Uzza sehingga berhasil membunuhnya. Setelah
itu Khalid kembali menemui Rasulullah dan melaporkan apa yang telah ia kerjakan.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, ''Ya, itulah 'Uzza yg sebenarnya...!!''
(HR. An-Nasai, dalam Sunan al-Kubro no.11547, jilid 6 hal.474, terbitan Darul Kutub Ilmiyyah Beirut, cetakan
pertama 1411 H)
Anda bertanya tentang hakikat jin, tentang sesuatu yang tidak mungkin kita lihat karena AlQur'an telah
menegaskan-Nya bahwa: "Sesungguhnya ia (iblis) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang
kamu tidak bisa melihat mereka". (QS Al-A’raf 27).
Jika tidak bisa dilihat, apakah bisa dibakar?
Istilah membakar, membunuh, menyembelih dsb yang diciptakan peruqyah aktif adalah hakikat yang berdasarkan
pengalaman yang mereka temui. Misalnya ketika peruqyah membacakan surah Al Ankabut ayat 57, tiba-tiba jin
itu teriak seperti sekarat dan pasien diam. Lalu jin lain datang mengabarkan (melalui mulut pasien) bahwa
temannya mati. Begitu pula dengan peristiwa terbakar dan disembelihnya jin.
Bukankah ini bid'ah atau mengada-ada?
Beda antara mengembangkan dengan menciptakan hal baru. Semisal Rasulullah memukul syaitan yang ada
didalam tubuh dengan memukul punggung pasien, lalu kita mengembangkan dengan menyembelihnya.

Rasulullah hanya berkata "Ukhruj ya Aduwallah!" atau artinya "Keluarlah wahai musuh Allah" dengan satu
pukulan dan jin keluar lalu sembuh. Lalu kita?
Kita, hamba Allah yang tidak satu tingkatan level iman-nya dengan Rasulullah tentu tidak dengan serta merta
melakukan hal yang sama terus semua tuntas. Kadang saya menghabiskan waktu sampai 5 hingga 7 jam
menangani satu pasien, bahkan saya menemukan peruqyah melakukan therapi hingga 15 jam estafet. Kadang
juga hanya beberapa menit tergantung ikhtiar dan kehendak Allah dalam mengabulkan do'a.
Dalam perjalanan panjang ini kami menemukan tehnik baru. Kadang tidak sengaja dan kemudian kami
menebarkannya bagi ummat yang mungkin membutuhkan tehnik itu, semisal jin yang berteriak kepanasan saat
membacakan ayat tertentu lalu kami memakai ayat itu dan menamainya ayat pembakar.
Tentu saja ini pegembangan bukan menciptakan hal baru, karena Allah mengaskan bahwa Al Quran itu obat dan
kami memperdalamnya; bagian manakah dari al Qur'an itu yang menjadi obat selain ayat yanng Rasulullah
bacakan. Karena pada intinya kita sedang berikhtiar bagaimana caranya agar sihir dan jin itu hilang, baik itu
dengan mendakwahinya, berdialog, atau membunuhnya jika tidak mau keluar.
#3. Darimanakah sumber penamaan Ayat Penarik, Ayat Pembatal Sihir, Ayat Azab, Ayat Penyiksa, Ayat
Pendinding, Ayat Pengunci dll?
Jawabannya seperti di point 2, itu adalah hakikat dan pengalaman lapangan.
Ibnu Qutaibah meriwayatkan, "Seseorang dari Bani Ka'b menuturkan kepadaku, katanya, 'Aku datang ke kota
Bashrah untuk menjual kurma. Tetapi aku tidak menemukan satu rumah untuk ber-malam, kecuali satu rumah
yang sudah penuh dengan sarang laba-laba.'
Aku bertanya kepada beberapa orang di sekitar rumah itu, "Mengapa rumah ini..?" Mereka menjawab, "Rumah
ini ada yang menempati." Aku lalu bertanya kepada pemiliknya, "Maukah Anda menyewakannya kepada saya..??"
Dan orang itu menjawab, "Selamatkan diri Anda..!! Sebab, dalam rumah ini ada 'Ifrit yang telah menjadikan
rumah ini sebagai tempat tinggal-nya. Dia membunuh setiap orang yang memasukinya.".
"Sewakan kepadaku, dan biarkan malam ini aku bersama dia. Mudah-mudahan Allah Ta'ala menolongku
menghadapinya."
"Terserah kamu sajalah," kata pemilik rumah itu. Aku pun bermalam di rumah itu. Ketika malam tiba, datanglah
kepadaku sesosok makhluk yang sangat hitam matanya, dengan sinar merah laksana bara api. Dia memiliki
bayangan gelap, dan men-dekatiku.Aku membaca Ayat Kursi seluruhnya...
Maka ketika bacaan-ku tiba pada firman Allah yang berbunyi, Dan Dia (Allah) tidak merasa berat memelihara
keduanya, dan Dia Mahatinggi lagi Mahabesar, maka makhluk itu tidak mengatakan apa pun kepadaku. Ku ulangi
membacanya beberapa kali, sampai bayangan gelap itu menghilang. Aku kemudian menuju salah satu sudut
rumah itu, dan tidur. Esoknya, aku menemukan sisa-sisa sesuatu yang terbakar dan menjadi abu...
Kemudian aku mendengar suara, "Engkau telah membakar 'Ifrit yang sangat besar." Aku bertanya, "Dengan apa
aku membakarnya..??" Dia menjawab, "Dengan firman Allah yang berbunyi, Dan Dia tidak merasa berat
memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi lagi Mahabesar (ayat Kursyi)."
Dari Abu Hurairah r.a brkata, "Rasulullah صلى الله عليه وسلم. berkata, 'Dalam surah Al-Baqarah terdapat satu ayat yang merupakan
penghulu ayat-ayat Alqur'an. Setiap engkau membacanya di dalam rumahmu, dan saat itu setan ada di dalamnya,

pasti dia akan keluar. Ayat itu adalah Ayat Kursi." (Sayyid Muhammad Haqqiy An-Naziliy, Khazanah Al-Asraar
Jalilat Al-Adzkar, Maktabah 'Abbas Syaqrun, Kairo, hal.137)
#4. Apakah sakit itu selamanya disebabkan oleh Jin?
Bahkan jika anda dokter sekalipun, mari kita duduk diskusi dan membahasnya. Dokter memiliki profesionalitas
yang telah diasah, begitupun peruqyah. Jadi masing masing kita bisa berikhtiar untuk sebuah kesembuhan sebagai
bentuk do'a yang aktif. Boleh memakai herbal, bekam, obat atau Al Qur'an karena hal ini telah dicontohkan.
Namun saudaraku, ada beberapa penyakit yang tidak bisa disembuhkan dokter, obat, herbal, bekam, pijat
refleksi, bahkan operasi? Atau sembuh namun terjadi lagi dalam jangka yang bertahun-tahun? Nah inilah bagian
peruqyah, karena didalamnya ada keterlibatan sihir.
#5. Apakah sihir dan kesurupan itu ada?
Hanya orang sombong terhadap Al Qur’an yang mengingkari sihir.. Dalam surah Al Baqarah 125, sangat jelas Allah
berfirman; "Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang
kemasukan syaitan lantaran gangguan kegilaan yang ditimbulkan syaitan..." (terjemah Ibn Katsir).
Tentu saja ada, dan banyak tukang sihir dikalangan manusia yang menyuruh, memanggil atau mengabdi kepada
jin dengan memerintah mereka untuk kepentingan hawa nafsunya.
#6. Apakah yang menjadi tanda jika sakit yang ditimbulkan itu dari jin? Adakah karakteristik yang bisa
dipahami dengan akal?
Baik, mari kita ambil satu contoh.
Struk ringan pada pergelangan kaki dan kangker tulang di lutut. Apakah ini ulah jin atau bersifat medis saja?
Kedua jawaban benar. Bisa karena pola hidup yang tidak sehat atau kecelakaan, bisa juga alasan sihir/jin.
Kesembuhannya pun bisa dengan medis bisa juga dengan ruqyah. Dan Alhamdulillah saya menemukan kedua
penyakit diatas sembuh dengan ruqyah dan jin didalamnya diusir setelah juga ditangani dokter bertahun-tahun.
Penyebab struk ringan di pergelangan kaki adalah penyempitan pembuluh darah di urat leher sebelah atas, dan
ini ditemukan oleh dokter. Mereka menamainya dengan nama yang aneh hingga saya tidak menghafalnya.
Faktanya pasien merasakan sakit didaerah itu, dan dokter menyarankan untuk "Vision Teraphy" dsb. Saya waktu
itu hanya memegang lehernya serta membacakan ayat Ruqyah berupa surah Al Hasyr 21-24 sebagai peringatan
kepada mahluk jin yang didalam dan kemudian menepuk lehernya. Pasien teriak dan sembuh seketika.
Ini contoh keberhasilan ruqyah, dan tidak semua sihir berhasil disembuhkan sama seperti tidak semua penyakit
disembuhkan dokter. Karena pada intinya kesembuhan itu dari Allah, dan kita ini tukang ikhtiar. DAN ikhtiar untuk
kesembuhan itu Allah perintahkan.
#7. Bolehkan memukul saat meruqyah?
Meniup, Menepuk, Memijit, Mengusap, Memukul itu ada dalah hadits atau dicontohkan Rasulullah صلى الله عليه وسلم saat
mengobati sihir. Saya menemukan lebih dari 15 hadits tentang cara pengobatan Rasulullah melalui ruqyah ini,
bahkan dalam sebuah riwayat yang dikisahkan Imam Al Hakim dan At Thabrani dari Ummu Abban dikatakan
bahwa Rasulullah memukul punggung wanita yang kesurupan jin itu hingga dua ketiaknya terlihat putih. Artinya
pukulan yang keras!
Begitupun dengan tiupan, pijatan, usapan dan semua tehnik yang kami kembangkan di Quranic Healing itu ada

dalilnya. Mau sakit gila 10 tahun atau satu menit dengan pukulan? Pilih saja, dan Rasulullah tidak akan
mencontohkan jika hal itu tidak benar dan mengandung manfaat.
#8. Bukankah kita diajarkan sabar dan tawakal ketika sakit?
Benar, bahkan Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengabarkan syurga kepada seorang wanita kulit hitam yang datang kepadanya
mengeluh tentang sakit ayan yang dideritanya. Wanita muslimah itu mengadu bukan sakitnya, namun tentang
kekhawatirannya bahwa manusia dan jin bisa melihat auratnya saat ia ayan.
Dan Rasulullah صلى الله عليه وسلم menawarkan "Kesembuhan" atau "Kesabaran", maka wanita itu memilih kesabaran dan
Rasulullah mendokan agar Allah menjaga aurat wanita itu saat kesurupan. Bukan mendo'akan untuk kesembuhan.
Dan seperti diriwayatkan Atha' bin Rabbah dari Abdullah bin Abbas, wanita itu termasyur sebagai muslimah yang
dijaminkan syurga oleh Rasulullah.
Nah, tawakal seperti apakah kita?
Bukankah seorang awam lebih sering mengeluh bahkan hingga melakukan dosa besar seperti putus asa dari
rahmat Allah ketika sakit bertahun-tahun, bahkan tidak jarang malah pergi ke dukun dan terjebak lembah
kemusyrikan yang membahayakan dunia akhirat?
Akhifillah dengarkanlah..
Kadar keimanan setiap orang itu berbeda-beda. Ruqyah ini menuntaskan sihir untuk menjaga saudara-saudari
kita yang belum kokoh ketauhidannya hingga ia terserang sihir jin. Dan kita yang diberi kemampuan oleh Allah
untuk meruqyah itu adalah amanah untuk dijalankan, dan tentu saja ini wajib karena ilmu itu harus diamalkan.
Demi Allah saya heran ada bebrapa fikrah islam yang saya kenal baik menolak ruqyah dengan minimnya
pengetahuan yang ia ketahui tentangnya. Dia berdiam diri dan mencela para peruqyah yang sedang berjuang
menebarkan sunnah ini dari sofa ditengah-tengah keluarga tercintanya atau bersenda gurau bersama santri dan
mutarobinya. Allahuakbar!
#9. Bukankah minta diruqyah itu tidak boleh?
Harusnya jawaban ini dutulis dalam satu tulisan utuh, semoga nanti ada waktu yang cukup. Hal ini telah dibahas
banyak ulama, dan saya sedikit menyuguhkan kesimpulan dari pembahasan Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin
Baz rahimahullahu ta’ala.
Hadits tentang itu sahih, namun, kita manusia yang telah dianugerahi akal untuk berfikir dan hati untuk menilai
bukahkah tidak seharusnya cepat menyimpulkan tanpa pengetahuan yang cukup?
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz menyebutkan ciri-ciri yang masuk syurga tanpa hisab itu adalah: Mereka
itu adalah orang-orang yang berjihad menundukkan hawa nafsu mereka dan istiqomah di atas agama Allah.
Mereka senantiasa menunaikan kewajiban dimana pun berada. Demikian juga, mereka senantiasa meninggalkan
keharaman dan berlomba-lomba menggapai kebaikan.
Di antara ciri mereka adalah tidak meminta diruqyah, tidak meminta disembuhkan dengan kay/disundut besi
panas, dan tidak beranggapan sial/tathayyur. Tidak minta diruqyah maksudnya adalah dia tidak memohon kepada
orang lain untuk meruqyah dirinya. Namun, ini bukan berarti bahwa perkara ini diharamkan. Tidak masalah
meminta diruqyah jika memang dibutuhkan.
Akan tetapi, di antara ciri mereka -70 ribu orang yang masuk surga tanpa hisab tadi- meninggalkan hal itu dan
mencukupkan diri dengan sebab-sebab yang lain. Mereka tidak meminta orang untuk meruqyah dirinya. Dia tidak

berkata, “Wahai fulan, ruqyahlah diriku.” Akan tetapi apabila ada kebutuhan -mendesak- untuk itu tidak
mengapa. Hal itu tidak membuat dirinya keluar dari tujuh puluh ribu orang tersebut selama memang benar-benar
ada kebutuhan untuk itu. Oleh sebab itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam prnah memerintahkan Aisyah untuk
meminta ruqyah pada saat mengalami sakit pada suatu kondisi. Beliau juga memerintahkan Ummu Aitam Ja’far
bin Abi Thalib untuk meminta ruqyah untuk mereka, sebagaimana disebutkan dalam hadits yang sahih.
Masalahnya adalah..
JIKA kadar keimanan manusia itu tidak cukup untuk bertawakal dalam jangka bertahun-tahun dengan sihir yang
menimpanya, apakah ia tidak lebih butuh untuk minta di ruqyah?
Manusia sombong manakah yang telah meng-klaim dirinya salah satu golongan manusia yang masuk syurga tanpa
hisab? Sedangkan umat islam yang hidup diabad ke 14 ini saja lebih dari 5,7 Milyard.. belum lagi ulama terpilih
yang hidup sebelum abad ke 14 setelah islam turun?
Apakah siti Aisyah Ra yang hidup semasa Rasulullah dan meriwayatkan ribuan hadits ini tidak termasuk golongan
itu?
Apakah bolak balik kedukun dan mengeluh 7 kali dalam sehari dan kadang menghadapai kondisi bertahun-tahun
sulit shalat ini tidak lebih baik diruqyah hingga sembuh dan dapat beribadah dengan leluasa ini lebih buruk
daripada minta di ruqyah?
Ini tentang akidah yang lurus, atau tentang bagaimana si peruqyah meluruskan akidah dan pemahamannya
terlebih dahulu lalu meruqyahnya. Hingga si pasien paham bahwa kesembuhan itu dari Allah dan bencana itu
disebabkan oleh tangannya sendiri.
Demi Allah saya merasa kasihan sama praktisi yang mau belajar ruqyah karena ingin membentengi dirinya dari
sihir, mengobati dan menjaga keluarganya serta umat mukminin-mukminat dari sihir kemudian melemah
semangatnya karena salah penafsiran tentang hadits ini padahal ada banyak hadits lain yang menceritakan
tentang ruqyah serta fakta ilmiyyah tentang kesembuhan yang terjadi.
#10. Itu kan Rasulullah صلى الله عليه وسلم, kita ini manusia biasa?
Benar, Rasulullah mencontohkan dan kita menirunya sebagai jalanan sunnah untuk menggapai ridha
Allah. Bukahkan Rasulullah sendiri pernah kena sihir dan diruqyah 2 malaikat ? Bukahkan Rasulullah itu mukhlisin
dan terbebas dari sihir seperti yang difirmankan Allah?
Demi Allah ini adalah pembelajaran bagi manusia yang berfikir. Semoga Allah memberi semua kita hidayah-Nya.
Agar kita selamat hingga ke akhirat. Insya Allah seri berikutnya akan terbit sesuai kebutuhan dan pertanyaan
ummat.

Saturday 9 April 2016

Hadits-Hadits Tentang Ruqyah Syar’iyyah

Selain dalil-dalil dari al Qur’an, ada banyak sekali hadits-hadits yang mengisahkan tentang bagaimana Rasulullah صلى الله عليه وسلم meruqyah.

Misalnya dalam Mustadrak-nya Imam Al-Hakim,
dari riwayat Mathar Bin Abdurahman Al-A’naq yang mengisahkan tentang seroang anak perempuan gila yang dibawa kehadapan Rasulullah صلى الله عليه وسلم dengan keadaan diikat.
Kemudian setelah wanita itu dilepas ikatannya dan duduk membelakangi Rasulullah صلى الله عليه وسلم sesuai perintahnya, beliau memegangi keempat ujung bajunya dari atas kebawah dan memukul punggungnya hingga terlihat ketiak beliau putih sambil bersabda “Keluarlah engkau wahai musuh Allah! Keluarlah engkau wahai musuh Allah!
Setelah itu Rasulullah mendoakan dan mengusap wajahnya, dan wanita itu sembuh.
Al-Haitsami, dalam Majma’uz Zawa’id: 9/3, berkata bahwa Hadist ini diriwayatkan imam Thabrani.

Riwayat lain adalah dari Yalla bin Murah ra, saat melakukan safar bersama
Rasulullah صلى الله عليه وسلم beliau melihat seorang ibu yang sedang duduk bersama anak bayinya. Perempuan itu memohon kepada rasul untuk mengobati penyakit anaknya yang sering kumat, dan Rasul bersabda; “Berikanlah anak itu kepadaku”, kemudian perempuan itu
meletakan anak itu dan Rasulullah صلى الله عليه وسلم membuka mulut anak itu dan membuka mulut anak itu, lalu meniup kedalamnya sebanyak tiga kali dan mengucapkan “Bismillah, aku adalah hamba Allah, enyahlah engkau wahai musuh Allah!”
Kemudian Rasulullah صلى الله عليه وسلم menyerahkan kembali bayi itu kepada ibunya sambil berkata; “Temuilah kami disini ketika
kami kembali nanti dan beritahukan apa yang terjadi dengan anak ini”. Sekembalinya dari perjalanan, si ibu tadi berada disana dengan tiga ekor kambing dan memberitahukan bahwa tidak ada gangguan lagi dan Rasul صلى الله عليه وسلم mengambil 1 ekor kambing tersebut. Hadits ini tercatat dalam Majma’uz Zawwa’id (9/4) dan diriwayatkan oleh
Imam Ahmad dan Thabrani.

Riwayat dari Imam Ahmad, dari Yalla Bin Murah dari ayahnya, tentang seorang perempuan yang datang kehadapan Rasulullah صلى الله عليه وسلم membawa bayinya yang kesurupan, dan nabi Muhammad bersabda; “Keluarlah wahai
musuh Allah! Aku adalah utusan Allah!” maka bayi itu sembuh seketika. Dan ibu tadi memberikan 2 ekor domba, keju dan minyak samin
dan Rasulullah hanya mengambil keju dan minyak samin serta 1 domba.

Riwayat dari Jabir bin Abdullah dalam Majma’uz Zawa’id (9/9), ia mengisahkan peristiwa pada Perang Dzatur Riqa’
tentang seroang perempuan yang membawa anaknya yang kesurupan kehadapan Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Dan Rasul
menyuruh sang ibu untuk membuka mulutnya lalu diludahi oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم sambil bersabda; “Enyahlah engkau
wahai musuh Allah! Aku adalah utusan Allah!” sebanyak tiga kali. Setelah itu Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, “Anakmu
sudah baik, tidak ada lagi yang akan mengganggunya”.
Riwayat Atha’ Bin Rabah ra, yang mengisahkan tentang Abdullah bin Abbas ra yang menunjukan seorang
perempuan hitam calon penghuni syurga (Ummu Zuffar Ra). Dia bercerita bahwa perempuan tersebut pernah
datang kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan berkata; “Saya adalah seorang yang menderita penyakit ayan, dan setiap kali
saya kambuh saya tidak sadar hingga aurat saya terbuka, berdo’alah kepada Allah agar saya sembuh”.
Rasulullah bersabda; “Jika kamu mau bersabar, niscaya kamu masuk syurga. Jika kamu mau sembuh saya akan
berdo’a kepada Allah”. Dan perempuan tersebut menjawab; “Saya akan bersabar, dan do’akanlah supaya aurat
saya tidak terbuka lagi saat saya tidak sadar” maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم pun mendoakannya. Hadits ini tercatat dalam
Fathul Bari 6/114 (Sahih Bukhari) dan Muslim dalam An Syarh An Nawawi (16/31)
Riwayat Abdullah bin Mas’ud ra, yang meriwayatkan bahwa apabila Rasulullah صلى الله عليه وسلم shalat ia berdo’a; “Allahumma
ini a’udzubika minassayyitonirraziim wa Hamzihi wa Nufhihi wa Nafasihi”. Beliau menerangkan bahwa Hamz
berarti Al-Mautah yang berarti gangguan yang membuatkan tidak sadarkan diri atau kesurupan, demikian juga
Ibn Katsir (dalam kitab Al-Bidayah wan Nihayah(/61) menerangkan hal yang sama. Artinya Rasulullah صلى الله عليه وسلم
membenarkan peristiwa “kesurupan” seperti penafsiran “kesurupan” dalam surah Al Baqarah ayat 275. Hadits
diatas di Riwayatkan Al Hakim, Abu Dawud: (1/206), Tirmidzi (1/153) dan Nasai dari Abu Said Al Khudry.
Riwayat Ustman Bin Abi Ash ra, yang pernah lupa rakaat shalat ketika beliau diangkat menjadi wali kota thaif.
Beliau menghadap Rasulullah صلى الله عليه وسلم, dan duduk bersimpuh dihadapannya dan menceritakan keluhannya.Rasulullah
bersabda; “Itu adalah syaitan, dekatkanlah ia padaku”, maka beliau mendekatkan dirinya pada Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan
memukul dada beliau dengan tangannya lalu meniup pada mulutnya sebanyak tiga kali sambil berkata “Keluarlah
wahai engkau musuh Allah”, setelah itu Rasulullah صلى الله عليه وسلم menyuruhnya untuk aktifitas seperti biasa, dan beliau tidak
pernah lupa rakaat shalat lagi. Hadits ini diriwayatkan oleh Ibn Majah (2/1175).
H a l a m a n | 7
50 Tutorial Ruqyah Mandiri - Nai
Riwayat Shafiyyah binti Huyay ra, yang meriwayatkan sabda Rasullullah صلى الله عليه وسلم bahwa “Sesungguhnya syaitan
berpindah pada tubuh anak adam melalui jalan darahnya”. Hadits ini dinukil dari kitab Rududun ‘ala Bathil (2/138)
Dari Kharijah bin Shalt, ia bercerita sebuah kisah setelah mendatangi Rasulullah صلى الله عليه وسلم untuk masuk islam. Dalam
perjalanan pulang ia menemui seorang laki-laki yang diikat tali (karena gila), dan diminta keluarganya untuk
meruqyahnya. Dan beliau membacakan Al-Fatihah, kemudian dia pun sembuh dan dikasih hadiah 100 ekor
kambing. Dan beliau mendatangi Rasulullah serta menceritakan kisah ruqyahnya, maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم bertanya;
“Apakah kamu membacakan mantra lain selain Al Fatihah?” dan beliau menjawab “Tidak”. Beliau bersabda;
“Ambilah! Demi Allah, haram hukumnya yang makan dari hasil ruqyah yang bathil dan kamu makan dari hasil
ruqyah yang benar”.
Dalam riwayat Abu Dawud, dikatakan; “Maka sahabat yang baru masuk islam ini meruqyahnya dengan
membacakan surah al Fatihah selama 3 hari, pada waktu siang dan malam. Dan setiap kali selesai membacanya,
dia mengumpulkan ludahnya, lalu meludahkannya ke mulut orang tersebut”.

Dalil Ruqyah Syariyyah

Ruqyah dalam bahasa Arab berarti mantra,
Ruqyah Syar’iyyah adalah mantra yang disyariatkan
(mantra dari  Al Qur’an, Doa Rasulullah atau doa kita sendiri) yang sesuai dengan tatacara yang telah Rasulullah صلى الله عليه وسلم ajarkan”.

Jadi tidak heran jika ada hadits yang mengatakan bahwa meminta ruqyah itu tidak boleh,
atau bahkan syirik. Ruqyah dimaksud adalah Ruqyah Syirkiyyah atau ruqyah yang mengandung kesyirikan didalamnya, karena tidak mungkin perkataan Rasulullah صلى الله عليه وسلم bertabrakan dengan perkataanya yang lain apalagi dengan al Qur’an yang sudah jelas kebenarannya.

Allah subhannahu wa ta‟ala berfirman:
قُمْ هُىَ نِهَّرِيهَ آمَىُىا هُدًي وَشِفَا ء
“Katakanlah, bagi segenap orang-orang yang beriman Al-Qur’an menjadi petunjuk dan juga obat.”
                                                                                                                             (QS.Fushshilat:44).

Ayat ini hanya ditunjukan kepada orang-orang yang beriman.
Allah menginformasikan langsung dengan firmanNya
bahwa Al Qur’an yang selama ini anda baca adalah obat.
Hanya saja selama ini kita belum meniatkannya untuk pengobatan.
Dalam ayat yang lain, Allah menyampaikan kabar gembira lain melengkapi informasi sebelumnya bahwa seluruh Al Qur’an ini obat.

وَوُىَزِّلُ مِهَ انْقُسْآنِ مَا هُىَ شِفَا ء وَزَحْمَة نِهْمُإْمِىِيهَ
“Kami turunkan dari Al-Qur’an ini, yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang mukmin.”
                                                                                                                                        (Al Israa’:82)

Semuanya, keseluruhannya. Keseluruhan Al Qur’an ini adalah obat, tidak parsial,
bukan Al Fatihah saja. Semuanya adalah obat! Obat apa?

يَا أَيُّهَا انىَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَىْعِظَة مِهْ زَتِّكُمْ وَشِفَا ء نِمَا فِي انصُّدُوزِ وَهُدًي وَزَحْمَة نِهْمُإْمِ ىِيهَ

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakitpenyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (QS. Yunus 57)

Yaitu obat semua penyakit yang berada didalam dada. Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang telah menjawabnya, bahwasanya didalam dada kita itu ada Qalbu (Jantung) sebagai pengatur utama kumpulan energy biolistrik dalam tubuh yang mempengaruhi kesehatan ruhani dan jasmani manusia.
“Ketahuilah bahwa dalam jasad ini ada segumpal daging, apabila segumpal daging itu baik, maka akan menjadi baik semuanya, dan apabila segumpal daging itu jelek, maka akan jeleklah semuanya, ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah QOLBU.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Kini pengetahuam sudah datang kepadamu, saudaraku. Tidak diragukan lagi, bahwa Al Qur’an ini bisa menjadi bahan ihtiar untuk kesembuhan. Apapun jenis penyakitnya, tidak peduli medis atau non medis, tidak peduli Jin, Sihir atau Ain sekalipun.

Rasulullah صلى الله عليه وسلم telah bersabda, bahwa “semua penyakit itu ada obatnya. Jika caranya tepat maka sembuhlah penyakitnya”. Kesembuhan dengan Al Qur’an ini garansi,
jika caranya tepat dan Allah berkehendak. Yang harus kita lakukan adalah memutar haluan untuk kembali menuju Allah dan menyesuaikan diri dengen kehendak-Nya.

Kuatkan tekad, gigit dengan gigi gerham untuk menjadikan musuh Allah itu musuh!
Perangi mereka! Siksa mereka! demi Allah sebenarnya mereka gentar, mereka takut terkecuali jika semangat anda melemah, jauh dari yang maha kuat dan ia menjadi kuat.

Jangan jadikan sikutu busuk itu sahabat yang menjadikan tubuh anda sebagai rumah. Racun mereka dengan Air ruqyah, persempit setiap ruang udara tempat mereka beterbangan itu dengan dzikir..
buat mereka putus asa

dengan ikhlas.Arahkan semua ritual ibadah anda untuk menggempur mereka, niatkan setiap bacaan quran anda untuk mengepung dan menghancurkan rumah-rumah mereka di setiap sel tubuh kita.
Lakukanlah saudaraku! Lakukanlah dirumah, ditempat sujud anda! Ditempat sihir itu menghinakan anda dan hinakan mereka.

Hentikanlah kebiasaan antri di klinik ruqyah. Bersungguh-sungguhlah..
Jadikan setiap duri-durinya sebagai jalanan jihad menuju cahaya yang terang.
Minta pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat.Dan nantikanlah pertolongan-Nya datang.
Ingat! Rintangan terbesar adalah kemalasan dan keraguan untuk membuktikannya, kemalasan dan rasa was-was itu dihembuskan si laknatullah alaiyh. Ingat, syaitan-syaitan itu banyak berhasil membisiki para hamba Allah yang sedang disakitinya untuk tidak melakukan perlawanan apalagi melakukan tehnik Ruqyah Mandiri.

Oleh karena itu, kuatkan tekad, kukuhkan keyakinan dan Buktikanlah. Jangan biarkan diri
dan keluarga anda terus menerus dibelenggu sihir, jangan biarkan anak istri anda diperkosa akidahnya oleh mahluk-mahluk terlaknat itu.

Bersungguh-sungguh dan istiqamahlah.
Semoga Allah memudahkan dan memberi kesembuhan dalam rangka memperbaiki kualitas ibadah kita tanpa belenggu sihir dari syaitan dan tukang sihir yang hina dan lemah.

Ruqyah itu mudah

Allah yang Maha Gagah telah bersumpah untuk mengabulkan do’a seorang hamba yang menyebut Asmanya yang Agung. Jika “do’amu” belum juga berbalas, maka bukan lafal-lafal do’a itu yang rusak namun kita butuh menganalisa lagi keyakinan kita.

Jika pertolongan itu belum menepi ke jendela rumahmu, maka mari kita lihat lagi.
Jangan-jangan diri kita lupa, atau masih senang bermaksiat dan ingkar kepada dzat yang kita pinta. Tidak mungkin kita meminta dan berkhianat dalam satu waktu yang sama. 
Atau, mungkin kita belum paham bagaimana Ruqyah Syariyyah ini bekerja.

Saudaraku, hanya 30 menit. Jangan tinggalkan tulisan berharga ini, mungkin saja 30 menit yang akan anda luangkan hari ini mengubah 30 tahun kehidupan spiritual, sosial dan kesuksesan anda kedepan!
Mari sedikit saja, saya ajak anda untuk memahami Apa itu ruqyah syariyyah 
sebelum mempraktikan dan membuktikan sendiri kedahsyatannya dalam tehnik ruqyah yang akan anda lakukan sesuai kemampuan dan kesungguhan anda.

Pertama jangan awali dengan kata; “Saya tidak bisa baca Al Qur’an dengan Baik”. Hentikan kepengecutan sikap yang akan melemahkan anda seumur hidup itu. Ketahuilah bahwasannya Al Fatihah, Alfalaq, Annas dan Ayatul Kursi cukup untuk meluluhlantakan buhul-buhul sihir itu jika anda yakin dengan do’a anda. 

Jika anda sudah melepaskan diri dari berbagai kesyirikan dan mencukupkan diri dengan Allah. 
Jika anda yakin bahwa musibah itu datang atas seizin Allah dan akan pergi dengan ridho-Nya pula!

Bangunlah..
Sebentar lagi anda akan memahami Apa itu ruqyah Syariyyah
Bangkitlah, kenapa engkau duduk disudut itu-itu saja? 
Tidakkah engkau ketahui bahwa tubuh itu memiliki imunitas terhadap penyakit dan ia mampu
menyembuhkan diri sendiri dalam keadaan normal?

Tidakkah anda tahu bahwa kemalasan anda dalam melakukan 
ruqyah mandiri secara istiqamah dan sungguhsungguh
adalah kemenangan syaitan atau ketidaknormalan jiwa anda?
Jiwa yang sehat itu memiliki kekuatan untuk menyembuhkam diri sendiri. 
Hati yang sehat itu miliki kekuatan
untuk berjalan menuju negeri Akhirat sesuai fitrahnya.
Adakah sesuatu menyentuhmu?
Saudaraku, izinkan saya duduk disampingmu. Menepuk bahumu dan membangunkanmu, mari lihat sebentar saja tentang panggilan Allah untuk kesembuhanmu dengan Al Qur’an ini?

The art of RUQYAH - Seni Ruqyah

Bismillahirrahmaanirrahiim. Saya awali dengan salam terindah dan termegah, sebuah salam dari Syurga;
"Assalamualaikum warohmatullah..!"
Anda sadang memasuki area ekclusive, dimana semua jiwa dihargai dan memiliki haq yang sama untuk sembuh
dan menikmati ketaatan kepada Allah dengan leluasa. Tulisan ini saya persembahkan untuk hati yang gelisah, jiwa
yang marah, atau diri yang tak tau diri kesana kemari kebingungan.
Ruqyah syar’iyyah bukan hal yang baru dalam islam, ia adalah sunnah yang hampir punah. Banyak yang mengira
ruqyah itu adalah bagian dari hal mistik dan tabu, sulit dan meragukan pengaruhnya pada kesehatan ummat,
padahal ia adalah senjata dan kemudahan dari Allah untuk menuntaskan belenggu sihir yang mengikat kaum
mukminin di muka bumi ini.
Banyak praktisi yang gagal membahagiakan pasiennya dengan hadiah kesembuhan permanent, karena
mengabaikan hal-ha kecil yang justru menjadi rahasia kesuksesan dalam ruqyah. Setelah lepas dari perdukunan,
banyak ummat terjebak antrian di klinik-klinik ruqyah dan kecanduan ustadz yang dianggapnya sang penolong.
Tulisan ini yang diambil dari buku guru besar Ustadz Nai Founder Rehab hati, mengajak anda berfikir dan meracik senjata sendiri untuk meluluhlantakan sihir yang mencuri
kebahagiaan keluarga dan kehidupan anda. Anda sedang membaca tulisan yang tepat, dekaplah, pegang erat
karena syaitan-syaitan itu tidak akan rela anda membaca dan mengunjungi blog ini.
Ikhwah fiddin, kesembuhan dengan al Qur’an ini pasti jika cara dan dosisnya tepat, kemudian bersesuaian dengan
kehendak Allah Azza wa Jalla. Jika sebuah pisau tajam, kemudian dipegang dengan tangan yang sehat dan kuat
disertai keahlian dalam cara memainkannyadan disana tidak ada perisai penghalang, maka pisau itu akan
menembus musuh. Begitupun tenaga ilahiyyah Al Qur’an Yang Maha Dahsyat, ia akan mampu meluluhlantakan
kekuatan sihir jika dalam diri pasien tidak ada penghalang lagi.
Namun sayang, penghalang tebal itu kadang terdapat pada tubuh pasien itu sendiri, bukan benteng syaitan yang
kuat. Karena syaitan itu sejatinya lemah, hanya saja sang pasien sedang jauh dari yang maha kuat hingga ia
menjadi lemah tidak berdaya. Bagaimanakah Allah akan dekat jika seseorang masih melepaskan diri dari syirik?
Sungguh Allah azza wa jalla membuatkan hamba-Nya gelisah agar mereka berubah. Dan kegelisahan itu tidak
akan diangkat sebelum hamba itu membuat perubahan. Namun tidak ada perubahan yang enak, dan dengan
ketidaknyamanan itu Allah mengajarkan hamba-Nya untuk berubah.
Berubah dari pecundang menjadi pejuang, dari pasien ruqyah menjadi praktisi ruqyah. Kenapa tidak, praktisi juga
manusia, bahkan banyak praktisi ruqyah yang tadinya pasien atau mantan praktisi ilmu hitam. Namun untuk
menjadi praktisi ruqyah itu butuh pengetahuan, keyakinan dan pengalaman. Pengetahuan akan mendorong anda
untuk membuat tindakan yang nyata, setelah melakukan anda akan memiliki pengalaman jiwa, pengalaman jiwa
itulah yang mengantar anda kepada keyakinan!
Namun, tidak ada toko yang “menjual pengalaman” tidak ada perusahaan yang “memproduksi pengalaman”,
tidak ada kampus yang memiliki “fakultas pengalaman”. Pengalaman itu harus diciptakan.
Insya Allah buku sederhana ini akan membahas tuntas “rahasia sederhana” keberhasilan ruqyah. Rahasia tersebut
adalah tahapan-tahapan dari mulai Muqodimah hingga Closing. Banyak peruqyah gagal karena mereka tidak tahu
rahasia ini, dan saya akan beberkan semua rahasianya. Rahasia untuk memerangi kedzaliman dari konspirasi
Tukang sihir, Jin dan IBlis yang telah membelenggu manusia berabad-abad lamanya.
BANGKITLAH WAHAI HAMBA ALLAH.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan kita sebagai khalifah, jadilah Muslim dan Muslimah yang gagah, yang
tidak terus menerus mengemis atau mengantri diruqyah di klinik-klinik ruqyah konvensional.
Ikhwatal Iman..

Wahai hamba-hamba Allah yang dihatinya masih bergetar nada-nada Iman, kemanakah Allah selama ini? Adakah
Rasulullah hidup di dada kita atau semangat jihadi yang membara itu telah terbentur tembok ketakutan dan
syahwat-syahwat dunia, adakah hati kita telah mati atau krisis keyakinan sedang memporak-porandakan akidah
yang lurus ini. Ataukah jalanan menuju syurga itu sudah tertutup begitu rapatnya?
Bangkitlah wahai Hamba Allah!
Ruqyah Syar’iyyah bukanlah hal baru yang aneh, ia adalah bagian dari senjata umat Islam dalam melindungi diri
dari berbagai serangan sihir atau penyakit yang tidak dimengerti praktisi medis dan kedokteran.
Ruqyah syar’iyyah itu mudah, bahkan sangat mudah jika kita mau meluangkan waktu untuk memahaminya.
Namun, ruqyah juga bukan cemilan ringan yang bisa dibeli dengan pulsa sms merengek-rengek minta diruqyah
setiap waktu. Anda harus bangun dari negeri dejavu, menjemput nafs yang dicuri dan berlari berpacu dengan
waktu untuk membebaskan diri dari belenggu satanic yang mengikat dan menghalangi fitrah anda sebagai hamba
Allah yang punya kehormatan dan harga diri. Jangan menyerahkan diri kepada dukun-dukun dan balatentara
syaitan terlaknat. Bangunlah..
Bangunlah Adiku, saudaraku, saudariku!
Jika hari ini anda bertemu seaeorang yang membawa cahaya menuju cahaya-Nya tidakkah itu sebuah anugerah?
Kenapa engkau diam saja dan menanti kesembuhan datang dari langit? Tidakkah engkau tertarik sedikit saja
untuk menjemputnya?

Ayatul Ruqyah

Ayatul Ruqyah

1.Al-Fatehah ( surah 1 : ayat 1-7 ) 6
2. Al-Baqarah ( surah 2 : ayat 1-5 ) 7
3. Al-Baqarah ( surah 2 : ayat 102 ) 9
4. Al-Baqarah ( surah 2 : ayat 163-164 ) 11
5. Al-Baqarah ( surah 2 : ayat 255 ) 11
6. Al-Baqarah ( surah 2 : ayat 285-286 ) 12
7. Al-Imran ( surah 3 : ayat 18-19 ) 13
8. Al-A'Araf ( surah 7 : ayat 54-56 ) 14
9. Al-A'Araf ( surah 7 : ayat 117-122 ) 15
10. Yunus ( surah 10 : ayat 81-82 ) 16
11. Taha ( surah 20 : ayat 69 ) 16
12. Al-Mukminin ( surah 23 : ayat 115-118 ) 16
13. As-Shaffat ( surah 37 : ayat 1-10 ) 17
14. Al-Ahqaf ( surah 46 : ayat 29-32 ) 18
15. Ar-Rahman ( surah 55 : ayat 33-36 ) 19
16. Al-Hasyr ( surah 59 : ayat 21-24 ) 20
17. Al-Jin ( surah 72 : ayat 1-9 ) 21
18. Al-Ikhlas ( surah 112 : ayat 1-4 ) 22
19. Al-Falaq ( surah 113 : ayat 1-5 ) 23
20. An-Naas ( surah 114 : ayat 1-6 ) 23


Ayat Wirid Mangsa Sihir

1. Yunus ( surah 10 : ayat 80-81 ) 24
2. Al-A'raf ( surah 7 : ayat 117-121 ) 24
3. Taha ( surah 20 : ayat 67-70 ) 25
4. Al-Furqan ( surah 25 : ayat 32 ) 26
5. Anbiya' ( surah 21 : ayat 70 ) 26
6. An-Nur ( surah 24 : ayat 39 ) 26
7. Al-Isra' ( surah 17 : ayat 81 ) 27
8. Fussilat ( surah 41 : ayat 42 ) 27
9. Fatir ( surah 35 : ayat 10 ) 27
10. Anbiya' ( surah 21 : ayat 18 ) 28
11. Al-A'raf ( surah 7 : ayat 18 ) 28
12. Kahfi ( surah 40 : ayat 98 ) 29
13. Taha ( surah 20 : ayat 69 ) 29
14. Al-Falaq ( surah 113 : ayat 1-5 ) 30

Ayat Syifa'(Penyembuhan)

1. At-Taubah ( surah 9 : ayat 14-15 ) 31
2. Yunus ( surah 10 : ayat 57 ) 31
3. An-Nahl ( surah 16 : ayat 67-69 ) 32
4. Al-Isra' ( surah 17 : ayat 82 ) 33
5. Ash-Syu'ara ( surah 26 : ayat 75-80 ) 33
6. Al-Fushilat ( surah 41 : ayat 44 ) 34




Pengertian Ruqyah Syariah

Ruqyah menurut bahasa : mantera, jampi-jampi atau bacaan.
Pengertian menurut kaidah syar'i :Ruqyah Syariah adalah sebuah terapi pengobatan dengan cara membacakan ayat-ayat suci Alquran dan doa-doa perlindungan yang bersumber dari Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW
Manfaat Ruqyah : untuk penjagaan, perlindungan, pengobatan dan penyembuhan baik untuk diri sendiri maupun orang lain dari berbagai gangguan dan penyakit medis dan non medis. Ruqyah syariyah merupakan bagian dari syumuliyah Islam yang dapat digunakan untuk media dakwah sehingga diharapkan terapi ruqyah yang dilakukan tidak keluar dari bingkai dakwah Islam.
Pengobatan ruqyah sebenarnya sudah ada sejak masa sebelum Islam. Kemudian Rasulullah saw menetapkan ruqyah yang dibolehkan dan ruqyah yang terlarang. Seiring dengan perkembangan zaman pengobatan ruqyah mengalami pasang surut, dan akhir- akhir ini ruqyah syariyah marak kembali dan meluas ke daerah-daerah bahkan masuk ke media televisi, koran dan majalah. Realitas ini sangat menggembirakan karena ada satu lagi sarana yang dapat digunakan untuk media dakwah Islam.
Landasan ruqyah terdapat di dalam Alquran dan Assunnah, diantaranya ialah :
1. Alquran surat Al-Isra’ ayat 82 :
yang Artinya : "Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang beriman dan Alquran itu tidaklah menambah bagi orang- orang dzalim selain kerugian."
2. Alquran surat Yunus ayat 57 :
yang Artinya : "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman."
3. Alquran surat Fushshilat ayat 44 :
yang Artinya : … … .."Katakanlah, Alquran itu adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman" … 
4. Hadits shahih riwayat Bukhari dan Muslim dari Abi Sa’ id Alkhudri :
yang Artinya : Dari Abi Said Alkhudri ra, beliau berkata, ketika kami sedang dalam suatu perjalanan, kami singgah di suatu tempat, maka datanglah seorang wanita dan berkata, ‘ sesungguhnya pemimpin kami terkena sengatan, sedangkan sebagian kami sedang tidak ada, apakah ada diantara Kalian yang bisa meruqyah ? ’ maka bangunlah seorang dari kami yang tidak diragukan kemampuannya dalam ruqyah. Dia meruqyah dan sembuh. Kemudian dia diberi 30ekor kambing dan kami mengambil susunya. Ketika peruqyah itu kembali, kami bertanya, ‘ apakah Anda bisa ? apakah Anda meruqyah ? ’ ia berkata :‘ Tidak, saya tidak meruqyah kecuali dengan Alfatihah’ . Kami berkata : ‘ Jangan bicarakan apapun kecuali setelah kita mendatangi atau bertanya kepada Rasulullah saw. Ketika sampai di Madinah, kami ceritakan pada Nabi saw,Dan beliau bersabda : ‘ Tidakkah ada yang tahu bahwa itu adalah ruqyah? Bagilah ( kambing itu) dan jadikan aku satu bagian’ . ( HR. Bukhari-Muslim) .
5. Hadits shahih riwayat Muslim dari Auf bin Malik Al-asyja’ i :
yang Artinya : Dari Auf bin Malik Al-asyja’ i, ia berkata : ‘ Dahulu kami meruqyah di masa jahiliyah, dan kami bertanya : wahai Rasulullah bagaimana pendapatmu ? ’
Rasulullah saw bersabda : ‘ Perlihatkan kepadaku ruqyah Kalian, tidak apa-apa dengan ruqyah jika tidak ada unsur syiriknya’ . ( HR. Muslim) .
6. Hadits shahih riwayat Bukhari dan Muslim dari Ummu Salamah: yang Artinya : Dari Ummu Salamah ra, bahwa Nabi saw pernah melihat di rumahnya seorang anak wanita yang di wajahnya ada ‘ gangguan mata’ , lalu Nabi saw bersabda : ‘ Bacakanlah ruqyah untuknya karena dia kena gangguan mata’ .( HR. Bukhari-Muslim) .
7. Tafsir Alquran Aisar Attafasir oleh Syaikh Abu Bakr Jabir Aljazairiy :yang Artinya : Sesungguhnya ketika Lubaid bin Mi’ sham seorang Yahudi di Madinah menyihir Nabi saw maka Allah menurunkan Almu’ awwidzatain kemudin malaikat Jibril meruqyah Nabi saw dengan Almu’ awwidzatain sehingga Allah SWT  menyembuhkannya. ( Aisar Attafasir juz 5 hal. 630) .
JENIS PENYAKIT YANG DAPAT DIRUQYAH
Pada dasarnya setiap jenis penyakit dapat diruqyah dan sembuh dengan izin Allah, baik penyakit fisik maupun non fisik, medis maupun non medis, juga gangguan jin dan sihir, serta gangguan mental kejiwaan, karena pada hakekatnya yang menyembuhkan segala jenis penyakit adalah Allah. Allah berfirman dalan surat 26 Assyu’ ara’ : 80 :
yang Artinya :" Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku" ( Assyu’ ara’ : 80) . Rasulullah saw pernah meruqyah seorang anak yang terkena gangguan jiwa ( gila) , beliau menggertak jin yang berada dalam tubuh anak tersebut, ‘ Keluarlah hai musuh Allah, aku adalah utusan Allah’ , kemudian anak itupun sembuh dengan izin Allah ( HR. Ahmad) . Rasulullah juga pernah meruqyah sahabatnya yang bernama Utsman bin Abil ‘ ash yang mengalami gangguan sering lupa jumlah rakaat shalat ketika dia ditugaskan di Thaif. Ia menemui Rasulullah di Madinah dan menceritakan masalahnya. Maka Rasulullah bersabda : ‘ Itu adalah gangguan syetan, mendekatlah’ , saat ia mendekat dan duduk di atas kedua kakinya sendiri, Rasulullah memukul dadanya dengan tangannya serta meludahi mulutnya seraya membentak : ‘ Keluarlah hai musuh Allah ! ’ , Beliau mengulangi sampai tiga kali, kemudian bersabda : ‘ Lanjutkan tugasmu ! ’ , kemudian Utsman berkata : ‘ Demi Allah, setelah itu saya tidak pernah terkena gangguan lagi’ . ( HSR. Ibnu Majah) .
Malaikat Jibril pernah meruqyah Rasulullah saw, seperti yang diceritakan oleh Aisyah ra, Rasululah bila merasa sakit, datanglah Jibril meruqyahnya dengan doa ( yang artinya ) : Dengan nama Allah yang membebaskanmu, menyembuhkanmu dari berbagai penyakit, dan dari kejahatan orang yang dengki, dan dari kejahatan pemilik pandangan yang berbahaya. ( HSR. Muslim) . Abu Said Alkhudri ra berkata bahwa seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw dan berkata : ‘ Ya Rasulullah, saya merasa sakit di dada saya’ , Rasul menjawab : ‘ Bacakanlah Alquran’ ( HR. Ibnu Murdawih) . Rasul juga bersabda : ‘ Hendaklah kamu memakai dua alat penyembuh, madu dan Alquran’ ( HR. Ibnu Majah) . Rasulullah bersabda kepada seseorang yang merasa sakit pada badannya : ‘ Letakkan tanganmu di atas yang sakit dari badanmu, lalu bacalah basmalah tiga kali, dan bacalah tujuh kali : Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari kejahatan yang saya temui dan yang saya takuti’ . ( HSR. Muslim) .
Di samping itu ruqyah juga bermanfaat bagi orang sehat dengan izin Allah sebagai perlindungan dan penjagaan dari berbagai mara bahaya dan penyakit. Rasulullah pernah meruqyah kedua cucunya, Hasan dan Husain padahal keduanya sehat-sehat saja, diceritakan oleh Ibnu Abbas, Rasulullah meruqyah kedua cucunya itu dengan doa :
yang Artinya : Saya perlindungkan Kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari ( kejahatan) syetan dan binatang berbisa, serta dari pandangan yang menimpa. ( HR. Bukhari) .
Lebih dari itu ruqyah syar’ iyyah juga bermanfaat untuk membentengi rumah dan tempat-tempat tertentu dari gangguan dan kehadiran syetan. Abu Hurairah berkata bahwa Nabi saw telah bersabda : ‘ Janganlah Kalian jadikan rumah kalian sebagai kuburan, sesungguhnya syetan lari dan kabur dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat Albaqarah’ . ( HSR. Muslim) .
SYARAT SYARAT PERUQYAH
Tidak setiap orang dapat menjadi peruqyah, terutama terhadap penyakit-penyakit karena gangguan jin, sihir dan sejenisnya. Dalam hal ini seorang peruqyah pada hakikatnya sedang menghadapi sebuah alam lain, yaitu roh-roh yang berbeda tabiatnya dengan alam manusia, yakni alam jin. Oleh karena itu seorang peruqyah harus memiliki sejumlah sifat sebagai berikut :
1. Memiliki salimul aqidah, yakni aqidah yang lurus, benar dan bersih dari syirik seperti aqidah generasi salafussalih.
2. Merealisasikan tauhid yang murni dalam ucapan dan perbuatan.
3. Meyakini bahwa Alquran dan doa-doa ma’ tsur yang dibaca berpengaruh bagi jin dan syetan dengan izin Allah.
4. Menjauhi hal-hal yang diharamkan, sedapat mungkin juga menjauhi hal-hal yang makruh karena hal itu dapat menjadi pintu masuk syetan untuk mengganggu manusia.
5. Mendukung dan melaksanakan berbagai ketaatan kepada Allah dan RasulNya, karena hal ini merupakan bagian senjata untuk mengalahkan syetan.
6. Mengetahui hal ihwal penyakit, terutama penyakit-penyakit karena gangguan jin dan sihir, mengetahui hal ihwal jin dan syetan, mengetahui pintu-pintu masuknya syetan kedalam tubuh dan jiwa manusia.
7. Membentengi diri dengan taqwa kepada Allah, taat kepada Allah dan RasulNya, selalu berdzikir dan berdoa, shalat berjamaah, shalat-shalat sunnah dan qiyamullail, dzikir pagi dan petang, membaca Alquran tiap hari, doa hendak tidur dan bangun tidur, doa masuk rumah dan keluar rumah, doa safar, doa masuk dan keluar masjid, doa waktu mendengar kokok ayam dan suara keledai, doa masuk dan keluar kamar mandi, doa sebelum dan sesudah makan, doa melihat bulan purnama, doa naik kendaraan, puasa-puasa sunnah, dan sebagainya
CARA MERUQYAH
1. Persiapan.
- Membersihkan tempat ruqyah dari barang najis, tumbal, jimat, gambar, musik, alat musik, laki-laki memakai emas, perempuan tidak menutup aurat, dan pelanggaran syariat lainnya.
- Membersihkan penderita dari tumbal, penangkal, atau jimat yang dikenakannya.
- Memberi pelajaran aqidah kepada penderita dan keluarganya hingga menghapuskan ketergantungan hati kepada selain Allah.
- Menjelaskan tentang ruqyah syar’ iyyah dan perbedaannya dari ruqyah syirkiyyah.
- Mendiagnosis penderita dengan beberapa pertanyaan terkait penyakitnya, hal-hal yg dialami ketika tidur dan jaga, tentang mimpinya dan keluhan lainnya.
- Meminta penderita berwudu, menutup aurat, kalau pendrita wanita wajib disertai muhrimnya dan tidak menyentuh langsung.
- Berdoa kepada Allah agar membantu dan menolong menyembuhkan penderita.
2. Pengobatan.
- Membacakan ayat-ayat Alquran atau doa-doa ma’ tsur di depan penderita dengan suara nyaring dan tartil.
- Kalau penyakitnya karena gangguan jin atau sihir biasanya akan timbul reaksi tertentu atau jin di dalam tubuh penderita akan berbicara.
- Jangan terlalu banyak berbicara dengan jin, karena mereka suka berdusta. Bicaralah seperlunya dan nasehatilah jin itu, ajaklah masuk Islam, tuntun mengucapkan kalimat syahadat, suruh belajar Islam kepada jin muslim, dan perintahkan segera keluar dan tidak kembali lagi untuk selamanya.
- Kalau jin itu membangkang, bacakanlah lagi Alquran, insya Allah jin-jin itu akan tersiksa, panas, bahkan terbakar atau keluar dengan segera.
- Jika penyakitnya bukan gangguan jin, maka tidak akan terjadi reaksi tertentu, tetapi dengan izin Allah dan pertolonganNya penderita akan sembuh, insya Allah
3. Selesai Pengobatan.
Penderita yang telah sembuh, hendaknya :
- Menjaga shalat berjamaah.
- Tidak mendengarkan lagu dan musik.
- Berwudhu dan membaca ayat kursi sebelum tidur.
- Berbusana muslim ( menutup aurat) dalam kesehariannya.
- Membaca basmalah setiap mengawali melakukan sesuatu aktivitas.
- Tidak tidur sendirian.
RUQYAH YANG DILARANG
Berikut ini tatacara ruqyah yang mengandung kesyirikan dan tidak sesuai syariat Islam.
 Rasulullah bersabda :
yang Artinya : Sesungguhnya ruqyah ( mantra) , tamimah ( jimat) , dan tiwalah ( pelet) adalah kemusyrikan ( HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Alhakim) .
Beliau saw juga menyatakan :
yang Artinya : Dari Imran berkata, Rasulullah saw bersabda : ‘ Akan masuk surga dari umatku 70 ribu tanpa hisab’ , sahabat bertanya : ‘ Siapa mereka wahai Rasulullah ? Rasulullah saw bersabda : ’ Mereka adalah orang yang tidak berobat dengan kay ( besi  panas yang ditempelkan) , tidak tathayyur ( meramal nasib dengan burung) , dan tidak minta diruqyah’ . ( HSR. Bukhari-Muslim) .
Para ulama’ banyak membicarakan hadits ini, diantaranya yang terkait dengan ruqyah. Mereka sepakat ruqyah ada unsur kemusyrikannya adalah HARAM. dan mereka membolehkan ruqyah syar’ iyyah yaitu membacakan ayat-ayat Alquran dan doa-doa yang ma’ tsur untuk penjagaan dan penyembuhan, termasuk mengambil upah dari meruqyah. Terkait dengan masalah ini Rasulullah saw pernah bersabda kepada paman Kharijah bin Ash-Shalt Attamimi yang telah sukses meruqyah orang gila, lalu diberi imbalan 100 ekor kambing, ‘ Ambillah imbalan itu, demi Allah ada orang yang mengambil hasil ruqyah yang bathil, sedangkan Kamu sekarang makan dari imbalan ruqyah yang haq’ . ( HSR. Abu Dawud) .
Beberapa cara meruqyah yang tidak sesuai dengan syariah antara lain :
1. Meminta bantuan jin, memenuhi permintaannya atau bersumpah atas nama jin.
2. Ruqyah yang dilakukan oleh tukang sihir.
3. Bersandar kepada ruqyah, bukan kepada Allah.
4. Mencampur aduk bacaan Alquran dengan mantra-mantra.
5. Menggunakan sesajen, tumbal atau alat yang mengarah pada syirik dan bid’ ah.
6. Memenjarakan jin dan menyiksanya.
Apabila kita merasa sakit, dibolehkan dan dianjurkan berobat dengan obat-obat yang halal. Pengobatan dilakukan sesuai dengan gejala penyakit yang diderita dengan tahapan sebagai berikut :
1. Ruqyah mandiri.
2. Memeriksakan diri ke dokter ( pengobatan medis) .
3. Jika ruqyah mandiri dan pengobatan medis tidak kunjung membawa hasil, boleh diruqyah oleh ahli ruqyah.
Demikian penjelasan dari kami semoga bermanfaat